Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di ASEAN, Indonesia Masih Harus Kejar Ketertinggalan

Kompas.com - 22/09/2017, 11:53 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Di kawasan ASEAN, Indonesia masih harus mengejar ketertinggalan di bidang penerapan corporate governance (CG) atau tata kelola perusahaan yang baik. Dalam catatan hukumonline.com, CG pada intinya adalah tata kelola perusahaan membahas mengenai bagaimana cara suatu perusahaan diarahkan dan dikelola agar seluruh kepentingan pemangku kepentingan (stakeholders) diakomodasi secara baik.

Indonesian Institute For Corporate  Directorship (IICD) dalam siaran persnya, Kamis kemarin, mencatatkan bahwa per 2015, Indonesia hanya menempatkan dua perusahaan papan atas yang berhasil menerapkan CG. "Itu pun perusahaan milik asing," tutur Direktur Eksekutif IICD Vita Diani Satiadhi.

Sementara, masih menurut Vita,  dari 50 perusahaan papan atas di kawasan ASEAN, Thailand menempatkan sebanyak 23 perusahaan, Filipina 11 perusahaan, Singapura 8 perusahaan, dan Malaysia 6 perusahaan.

Data IICD menunjukkan CG Score terus mengalami perbaikan, di 2012 sebesar 43,29 persen dan terus membaik di 2016 menjadi 67,99 persen. "CG Score perusahaan di Indonesia terus mengalami peningkatan sejak 2012 sebesar  43,29 persen menjadi 67,99 persen di 2016,"ucap Vita Diani Satiadhi.

Tahun ini untuk ke-9 kalinya IICD akan memberikan penghargaan kepada perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. Kegiatan ini rencananya akan diselenggarakan pada November yang akan datang. Namun demikian,  persiapannya sudah mulai dilakukan jauh-jauh hari.

Vita Diani Satiadhi menjelaskan bahwa Corporate Governance (CG) bagi perusahaan terbuka menjadi hal yang vital bagi perusahaan yang mengedepankan sustainability atau keberlanjutan usaha sebagaimana perusahaan-perusahaan yang sudah melantai di bursa efek.

Pasar modal

Sementara itu Ketua IICD, Sigit Pramono mengatakan salah satu ukuran sebuah negara yang ekonominya kompetitif adalah pertumbuhan pasar modalnya.  "IICD ingin juga berperan dan memberikan kontribusi  dalam kegiatan perekonomian Indonesia, khususnya melalui pasar modal dengan meningkatkan praktik tata kelola perusahaan atau corporate governance di perusahaan-perusahaan publik,” ujar Sigit Pramono.

Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) merupakan lembaga nirlaba yang didirikan oleh 10 universitas dan sekolah bisnis terkemuka. IICD menyediakan jasa advokasi, pelatihan dan riset dalam bidang tata-kelola perusahaan. Sejauh ini  IICD sudah memberikan pelatihan kepada lebih dari 6.000 anggota dewan direksi, komisaris, serta eksekutif senior dari berbagai perusahaan di Indonesia.

IICD juga merupakan pendiri dan sekaligus anggota Institutes of Directors in East Asia network (IDEA.net) yang beranggotakan Institute of Directors di Indonesia, China, Hong Kong, Korea, Malaysia, Filipina, , Singapura, Thailand, dan Taiwan.

IICD juga telah melakukan kegiatan penelitian yang penting mengenai tata kelola perusahaan, antara lain Corporate Governance Scorecard kepada perusahaan terbuka di Indonesia. Dalam aktivitasnya IICD bekerja sama dengan berbagai institusi nasional dan internasional, seperti  World Bank, International Finance Corporation, Global Corporate Governance Forum, Center for International Private Enterprise (CIPE), OECD, Asian Development Bank, Perbanas,  dan Asosiasi Emiten Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPN 12 Persen: Siapkah Perekonomian Indonesia?

PPN 12 Persen: Siapkah Perekonomian Indonesia?

Whats New
KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang

KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang

Whats New
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Whats New
Pengembangan Hub 'Carbon Capture and Storage', Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Pengembangan Hub "Carbon Capture and Storage", Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Whats New
SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Bakal 'Buyback' Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Bakal "Buyback" Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Whats New
Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Whats New
Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Whats New
Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Whats New
Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Whats New
Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

Whats New
RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

Whats New
Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Whats New
Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com