Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Milenial China Dorong Pertumbuhan Pariwisata Dunia

Kompas.com - 22/09/2017, 12:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Bloomberg

KOMPAS.com - China akan menguasai 70 persen perjalanan wisata ke luar negeri pada 2020, dibandingkan 2015. Ledakan turis China ke luar negeri akan mendorong bisnis pariwisata, transportasi dan infrastruktur.

Demikian menurut paparan dari firma pelacak industri, Phocuswright Inc. Sebelumnya di 2015, sebanyak 128 juta perjalanan wisata dari China dilakukan, berdasarkan data pemerintah setempat.

Data menunjukkan, turis muda usia 18-34 tahun mencapai 60 persen dari total jumlah perjalanan ke luar negeri tersebut.

"Turis muda China menjadi objek vital pada pertumbuhan pasar perjalanan global," tulis Brian Egger dan Margaret Huang, analis Bloomberg Intelligence, mengutip data dari Phocuswright.

Turis muda China pada 2016Dok. Phocuswright, Bloomberg Intelligence Turis muda China pada 2016
Perjalanan wisata oleh anak-anak muda di China menjadi tren seiring dengan kenaikan pendapatan dan upaya mereka mencari pengalaman eksotis dengan destinasi yang jauh dibandingkan orang tua mereka.

Industri berputar seiring booming turis muda China ini, mulai dari resor ski hingga hotel tropis, sampai kereta dan pesawat papan atas. Hal ini mendorong transisi ekonomi dari pola tradisional.

Perjalanan wisata atau travel menyumbang 9 persen dari perekonomian China pada tahun lalu, menurut data World Travel and Tourism Council. Travel diperkirakan akan menyumbang rata-rata 8 persen ke perekonomian China antara tahun 2017-2027, jauh di atas India dan AS.

Estimasi pertumbuhan turisme global antara 2017-2027, China diperkirakan tumbuh rata-rata 8 persen per tahun. Dok. World Travel and Tourism Council, Bloomberg Estimasi pertumbuhan turisme global antara 2017-2027, China diperkirakan tumbuh rata-rata 8 persen per tahun.
Perjalanan wisata saat musim panas di China menaikkan trafik penumpang pesawat hingga 8,7 persen di Agustus 2017, mencatatkan rekor perjalanan hingga 50,5 juta kali. Data ini berdasarkan data aviasi resmi China.

Diperkirakan akan ada 710 juta perjalanan selama rentang 1-8 Oktober 2017 atau masa libur nasional China, menurut estimasi China Tourism Academy pada Selasa lalu. Jumlah itu naik 10 persen dibanding tahun lalu.

(Baca: Jokowi: Kenapa Turis China Lebih Memilih ke AS dan Eropa?)

Boeing Co, juga mendapatkan dampak positif dari turis muda China. Perusahaan produsen pesawat terbang ini menaikkan estimasi permintaan pesawat di China hingga 7.240 pesawat baru dengan nilai hampir 1,1 triliun dollar AS dalam dua dekade hingga 2036.

"Pertumbuhan industri turisme China yang sangat cepat menjadi kunci pendorong perubahan ekonomi negara ini ke arah perekonomian berbasis konsumen," pungkas Egger dan Huang.

Kompas TV Jumlah Kunjungan Turis Asing ke Indonesia Meningkat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com