Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koran Ekonomi Wall Street Journal Tutup Edisi Cetak di Asia dan Eropa

Kompas.com - 29/09/2017, 10:36 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Bloomberg

KOMPAS.com - Wall Street Journal, koran ekonomi milik Rupert Murdoch, mengumumkan menutup edisi cetaknya di Eropa dan Asia, seiring menyusutnya pendapatan iklan pada media ini.

Edisi cetak terakhir di Eropa akan dicetak pada Jumat. Sementara edisi cetak terakhir untuk Asia, seminggu kemudian.

Hal ini disampaikan oleh pejabat Wall Street Journal pada artikelnya, dan dikutip oleh Bloomberg. Artikel tersebut menyebutkan bahwa pegawai Wall Street Journal telah diberi tugas baru.

(Baca: 7 Tantangan Indonesia Mencapai Ekonomi Digital Senilai Rp 1.700 Triliun di 2020)

Selama beberapa tahun terakhir, Wall Street Journal telah mengimplementasikan WSJ 2020, sebagai program untuk mengadaptasi perpindahan pembaca ke mobile.

Sebagai bagian dari rencana tersebut adalah adanya peringkasan pegawai dan meleburkan sejumlah bagian tugas di koran cetak.

Awal tahun ini, representatif pekerja koran ini mengatakan ke Bloomberg bahwa the Journal, sebutan Wall Street Journal, sudah merumahkan pegawai di Asia dan Eropa. Namun koran tersebut masih setia meliput berita di dua wilayah tersebut.

Seperti koran lainnya, Wall Street Journal berupaya untuk menarik pembaca untuk berlangganan online sebagai penyeimbang turunnya pendapatan iklan. Pendapatan iklan induk usaha Journal turun 12 persen pada kuartal sebelumnya.

Saat ini, the Journal punya 1,3 juta pelanggan digital. Koran ini juga menaikkan harga berlangganan untuk versi digitalnya.

Edisi Asia untuk Wall Street Journal dirilis pada 1976, sementara edisi Eropa pada 1983.

Saat ini Bloomberg LP, induk usaha Bloomberg News, berkompetisi dengan News Corp, induk usaha Wall Street Journal, untuk menyediakan layanan berita keuangan dan layanan lain.

Kompas TV Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memberi peringatan pada penyedia media sosial atas maraknya ujaran kebencian.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com