Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Realisasi Investasi Masih Perlu Ditingkatkan

Kompas.com - 30/09/2017, 11:46 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Muyani Indrawati mengatakan, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, maka investasi mutlak harus ditingkatkan.

Dengan investasi yang lebih besar, maka pertumbuhan ekonomi nasional bisa mencapai 6 hingga 7 persen.

"Kalau bicara investasi, bukan sekadar minat ingin berinvestasi. Tapi bagaimana minat berinvestasi itu menjadi realisasi dan ini sesuatu yang sangat sering menjadi persoalan," ujar Sri Mulyani saat menjadi pembicara di Kantor Pertamina Pusat, Jakarta.

Menurutnya, minat investasi yang tinggi dari para investor perlu didukung oleh berbagai hal, mulai dari konektivitas infrastruktur, hingga kemudahan proses perizinan.

"Kalau kita datang ke BKPM, minat investasi tinggi, tapi how much investasi yang terealisasi, itu sedikit. Mereka mau tapi belum ada infrastruktur, perizinan juga belum," paparnya.

Kendati demikian, dalam beberapa tahun terakhir tingkat pertumbuhan ekonomi maupun investasi tergolong cukup bagus.

"Di dalam negeri, konsumsi dan investasi itu relatif cukup kuat. Untuk 2017, pertumbuhan ekonomi 5 persen, didukung investasi dan konsumsi yang cukup stabil. Di kuartal II kemarin kinerja dari investasi 5,4 persen. Jadi artinya dibanding 2016 growth invesment 4,2 persen menjadi 5,4 persen," ungkap Ani sapaan akrab Sri Mulyani.

Sri menegaskan, jika ingin mencapai pertumbuhan ekonomi 6 persen sampai 7 persen, pertumbuhan investasi harus terus ditingkatkan baik itu Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

"Di Indonesia PMA dan PMDN relatif cukup baik, keduanya tumbuh 12,7 persen, itu cukup tinggi. Namun dibandingkan keinginan kita mau tumbuh 6 persen-7 persen, 12,7 persen mestinya bisa lebih tinggi lagi," tegasnya.

Menurutnya, Indonesia memiliki modal yang cukup jika ingin meningkatkan jumlah investasi. "Indonesia menjadi negara yang sangat atraktif dari sisi invesment karena ada pasar dan daya belinya. Ini didukung dengan kebijakan ekonomi makro yang stabil dan baik," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com