Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca Penembakan di Las Vegas, Penjualan Senjata di AS Bakal Melonjak

Kompas.com - 04/10/2017, 20:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN Money

NEW YORK, KOMPAS.com - Pasca penembakan yang terjadi di Las Vegas, penjualan senjata api di AS diprediksi bakal meningkat. Penembakan tersebut menewaskan 50 orang dan lebih dari 500 orang terluka.

"Peristiwa di Las Vegas ini dapat berdampak pada peningkatan permintaan senjata api dalam jangka pendek, karena masyarakat mencemaskan keselamatan pribadinya," kata Rommel Dionisio, direktur pelaksana Aegis Capital dan pakar industri senjata api, seperti dikutip dari CNN Money, Rabu (4/10/2017).

Dionisio menyebut, beberapa peristiwa penembakan yang terjadi sebelumnya pun telah berdampak pada peningkatan penjualan senjata api.

Penjualan senjata melonjak 62 persen pada Desember 2015 pasca penembakan di San Bernardino yang menewaskan 14 orang dan penyerangan teroris di Paris, Perancis pada November 2015.

Kemudian, penjualan senjata api juga meningkat selama beberapa bulan setelah penyerangan di klub malam di Orlando yang menewaskan 49 orang pada Juni 2016 lalu. Dionisio menuturkan, penjualan senjata api meningkat sekitar 20 persen saat itu.

(Baca: Pasca-Penembakan di Las Vegas, Saham Produsen Senjata Malah Menguat)

Di AS, senjata api adalah bisnis besar. Dionisio mengestimasi penjualan senjata api di Negeri Paman Sam tersebut berkisar antara 15 juta hingga 16 juta unit per tahun.

Menurut sebuah riset yang dilakukan IBISWorld, toko-toko senjata api dan amunisi di AS meraup pendapatan sebesar 8,6 miliar dollar AS pada tahun 2016 saja. Angka ini tentu sangatlah fantastis.

Saham-saham emiten produsen senjata api pun menguat di bursa saham AS pada awal pekan ini. Saham produsen senjata api Sturm Ruger menguat 6 persen, sementara saham American Outdoor Brands menguat hampir 7 persen.

Saham-saham emiten senjata api juga menguat pasca penembakan di Orlando dan San Bernardino. Salah satu alasannya adalah karena janji presiden Barack Obama saat itu terkait pengetatan aturan kepemilikan senjata api.

Kekhawatiran mengenai aturan yang lebih ketat cenderung membuat konsumen membeli senjata api sebelum aturan itu diterapkan. Namun demikian, aturan yang lebih ketat itu tidak pernah terealisasi.

Kompas TV Setidaknya 58 orang tewas ditembak saat tengah menyaksikan konser musik di Las Vegas, Amerika Serikat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Manuver KAI Memohon ke Pemerintah Ringankan Beban Utang Kereta Cepat

Manuver KAI Memohon ke Pemerintah Ringankan Beban Utang Kereta Cepat

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Whats New
Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com