Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muliaman Beberkan Solusi Atasi Kesenjangan Ekonomi

Kompas.com - 09/10/2017, 18:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) menyatakan, kesenjangan sosial ekonomi adalah permasalahan yang kompleks. Keterkaitan antara kesenjangan dengan pembangunan ekonomi belum sepenuhnya dipahami. 

Ketua Umum ISEI Muliaman D Hadad menyatakan, kesenjangan secara umum menggambarkan persebaran tingkat pendapatan atau kekayaan antar individu di dalam populasi. Kesenjangan juga menggambarkan sebaran tingkat pendapatan atau kekayaan antar daerah di dalam suatu negara.

(Baca: Bahas Kesenjangan, Ratusan Sarjana Ekonomi Bakal Berkumpul di Lampung)

"Kita sudah paham penyebabnya apa. Ada beberapa gap (kesenjangan) yang harus diperbaiki, gap mengenai perbedaan kesempatan," kata Muliaman di Kantor ISEI Pusat di Jakarta, Senin (9/10/2017).

Muliaman menjelaskan, setiap orang semestinya memiliki akses memadai terhadap sumber daya yang ada. Selain itu, setiap orang juga harus memiliki akses terhadap kesempatan kerja dan manfaat pembangunan ekonomi lainnya.

Oleh sebab itu, masalah kesenjangan sosial dan ekonomi harus ditangani secara serius. Tidak hanya itu, Indonesia juga perlu untuk mengembangkan berbagai kebijakan yang dapat berdampak langsung kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Kebijakan tersebut antara lain adalah pengembangan layanan yang memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh masyarakat dalam aspek pendidikan dan kesehatan. Kebijakan lainnya adalah pengembangan program-program pelatihan dan keterampilan bagi angkatan kerja.

Perlu dikembangkan pula kebijakan belanja pemerintah untuk pembangunan infrastruktur, pelayanan pendidikan, dan kesehatan. Di samping itu, harus ada bantuan-bantuan sosial ekonomi lainnya bagi rumah tangga, yang tujuannya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Kebijakan apa yang high impact (berdampak tinggi), misalnya bagaimana mendekatkan layanan yang memberi kesempatan kepada masyarakat secara merata seperti pendidikan dan kesehatan. Alokasi budget (anggaran) diharapkan ke sektor-sektor yang menyerap banyak tenaga kerja," ungkap Muliaman. 

Tidak hanya itu, untuk mengurangi kesenjangan sosial ekonomi, akses keuangan dan pembiayaan juga menjadi bagian penting. Muliaman menerangkan, dua tahun silam telah diluncurkan Strategis Nasional Keuangan Inklusif untuk memberikan kesempatan yang sama bagi masyarakat untuk mengakses produk dan layanan keuangan.

"Waktu itu disadari betul bahwa akses keuangan penting dan mendorong kedekatan masyarakat ke permodalan, karena permasalahannya adalah memperoleh permodalan itu kadang susah," terang Muliaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com