Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Len Kejar Proyek Revitalisasi Persinyalan Kereta Jabodetabek

Kompas.com - 13/10/2017, 20:02 WIB
Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - PT Len fokus mengejar proyek revitalisasi sistem persinyalan KRL Jabodetabek yang dioperasikan anak PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI). Potensi nilai proyek tersebut senilai Rp 2 triliun.

"Proyek untuk akhir tahun ini. Tugasnya memodernisasi persinyalan kereta untuk wilayah Jabodetabek," ujar Direktur Utama Len Industri Zakky Gamal Yasin di Bandung, Jumat (13/10/2017).

Zakky menjelaskan, saat ini jumlah penumpang KRL Jabodetabek sebanyak 1 juta per hari. Dengan perbaikan sinyal ini, diharapkan bisa membantu KAI meningkatkan kapasitas angkut 1,5 juta-2 juta penumpang per hari.

Dengan modernisasi persinyalan jarak antara kereta akan semakin padat. Hal itu dinilai lebih memungkinkan dibanding cara lainnya. Proyek ini pun akan dikerjasamakan dengan Siemens.

"Nanti ada kerja sama transfer teknologi juga dari Siemens, termasuk supply chain," ungkapnya.

Selain mempersiapkan proyek PT KAI, tahun ini PT Len tengah mengerjakan proyek senilai Rp 6 triliun. Terdiri dari Rp 2 triliun kontrak baru dan sisanya Rp 4 triliun merupakan kelanjutan proyek tahun lalu.

Kontribusi nilai proyek terbesar berasal dari unit bisnis divisi transportasi. Len mendapat proyek senilai Rp 700 miliar untuk pemasangan instalasi elektronik Light Rapid Transit (LRT) yang pengerjaannya dibesut Jakpro.

Nilai proyek terbesar kedua berasal dari pemasangan alat komunikasi pertahanan. Pada tahun ini, Len dipercaya untuk melengkapi Tank Leopard dengan sistem komunikasi elektronik. Nilai proyeknya sebesar Rp 248 miliar.

"Itu dua proyek terbesar yang tengah dikerjakan Len," tuturnya.

Untuk Skytrain di Bandara Soekarno-Hatta, pengerjaannya sudah 80 persen. Selain itu pihaknya sedang mengebut pengerjaan LRT Palembang. Sebab, LRT tersebut ditargetkan bisa digunakan Februari saat Asean Games.

Zakky berharap, di ulang tahunnya Len yang ke-26 banyak perubahan ke arah yang lebih baik. Seperti pendapatan yang terus meningkat.

Seperti tahun ini, pihaknya optimistis akan mendapat pendapatan Rp 3,6 triliun. Pendapatan tersebut lebih tinggi dari target pendapatan bersih 2017 sebesar Rp 2,7 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com