Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunakan Cara Ini untuk Persiapkan Dana Darurat Sekaligus Investasi

Kompas.com - 15/10/2017, 14:00 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam mempersiapkan masa depan dengan kondisi finansial yang mapan dan kokoh, memiliki dana darurat dan investasi sering kali disebutkan sebagai alternatif untuk mempersiapkan masa depan yang lebih terjamin.

Namun, jarang sekali orang yang bisa maksimal untuk menjalankan kedua hal tersebut. Setidaknya, salah satu antara dana darurat dan investasi yang dipilih.

Itu pun jika sesuai dengan keadaan keuangan. Sebab keadaan keuangan setiap orang berbeda-beda.

Apakah bisa mengumpulkan dana darurat berbarengan dengan investasi? (Baca: Tips Berinvestasi di Perdagangan Berjangka dari Bos BBJ)

Jawaban tersebut tentu bisa. Asalkan melakukan perhitungan terlebih dulu secara rinci mengenai dana darurat dan investasi.

Dana darurat dan investasi sangat penting untuk dimiliki. Dana darurat bisa sebagai dana untuk pengeluaran yang tidak terduga atau urgen yang bisa terjadi kapan saja.

Sementara, investasi penting untuk pemenuhan kebutuhan di masa yang akan datang, seperti investasi pendidikan anak. Karena itu, ada baiknya kalau kita memiliki keduanya.

Berikut ini tiga cara yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan dana darurat dan investasi secara bersamaan.

1. Hitunglah Dana yang Dialokasikan sebagai Dana Darurat dan Investasi

Untuk bisa memiliki dana darurat dan investasi secara berbarengan, harus diketahui terlebih dulu berapa total pendapatan yang dimiliki.

Dan berapa besar pengeluaran setiap bulannya. Misalnya, pendapatan yang dimiliki mencapai Rp10 juta rupiah per bulan. Sementara pengeluaran per bulannya hanya Rp 9 juta. Itu berarti uang yang tersisa hanya Rp1 juta.

Dana sebsesar itu bisa dialokasikan sebagai dana darurat dan investasi. Dengan kata lain, sisa dana sebesar Rp1 juta dialokasikan sebesar Rp500 ribu untuk dana darurat dan Rp500 ribu untuk investasi.

2. Mengatur Dana Darurat dan Investasi

Setelah bisa membagi rata alokasi antara dana darurat dan investasi, mulailah untuk mengatur keduanya agar bisa dialokasikan secara berkelanjutan. Khusus untuk dana Darurat, aturan yang ada sebenarnya berbeda.

Untuk yang belum menikah, alokasikan dana untuk dana darurat sebanyak enam kali pengeluaran bulanan. Untuk yang berstatus menikah, alokasikan dana untuk dana darurat sebanyak sembilan kali pengeluaran bulanan.

Sementara untuk yang menikah dan punya anak, alokasian dana untuk dana darurat sebesar duabelas kali pengeluaran bulanan.

Sebaiknya, jangan gabungkan antara dana darurat dan tabungan bulanan atau tabungan untuk membayar tagihan dan kewajiban bulanan.

Pisahkan ke rekening khusus dana darurat. Kemudian untuk investasi, tidak ada aturan khusus seperti dana darurat yang mesti punya rekening khusus. Yang harus diperhatikan dari investasi adalah tujuannya.

Jika untuk pendidikan, perkirakan jumlah investasi yang harus dikumpulkan. Salah satu instrumen investasi yang bisa digunakan adalah reksa dana.

3. Lakukan dengan Disiplin untuk Dapatkan Hasil yang Maksimal

Akan percuma perencanaan alokasi dana darurat dan investasi secara berbarengan jika tidak disiplin dalam menjalankannya.

Ingin hasil yang maksimal, Anda harus teratur dan berkelanjutan dalam mengumpulkan dana darurat dan menempatkan dana untuk investasi.

Seiring peningkatan penghasilan, jangan lupa untuk meningkatkan nilai dana darurat dan investasi. Sebab kalau nilai dana darurat dan investasi bisa tergerus nantinya karena tak menyesuaikan dengan besaran investasi.

Pastinya Anda tidak mau nilai dana darurat dan investasi terasa kecil karena besaran dana yang dialokasikan segitu-segitu saja.

Mulai Siapkan Sejak Dini

Langkah yang paling tepat untuk segera menjalankan dua hal tersebut adalah mulai menyiapkanya sejak dini. Dana darurat dan investasi tentu akan maksimal hasilnya jika dikumpulkan sejak dini.

Keuntungan yang Anda dapatkan juga akan sangat maksimal. Seandainya ada keperluan mendadak yang tidak terduga, Anda juga akan merasa tenang karena sudah mempersiapkan dana darurat dan investasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
BKKBN Sosialisasi Cegah 'Stunting' melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

BKKBN Sosialisasi Cegah "Stunting" melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com