Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Bulan yang Krusial Bagi Ditjen Pajak

Kompas.com - 16/10/2017, 12:15 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga akhir September 2017 lalu, realisasi penerimaan pajak baru mencapai Rp 770,7 triliun atau 60 persen dari target penerimaan pajak 2017 Rp 1.283,6 triliun. Arinya, masih ada Rp 513 triliun yang perlu dipenuhi hingga akhir tahun.

Menteri koordinator Perekoniman Darmin Nasution menilai, tiga bulan ke depan menjadi waktu yang krusial bagi Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak untuk mengejar target penerimaan yang sudah ditentukan.

“Bagaimana realisasi 3 bulan terakhir ini akan sangat menentukan apakah defisit APBN bisa dipertahankan diangka 2,67 persen (dari PDB) atau tidak,” ujarnya di Jakarta, Senin (16/10/2017).

Menurut Darmin, sebenarnya realisasi penerimaan pajak tahun ini lebih baik dari tahun lalu. Hanya saja tutur dia, target penerimaan pajak yang ditentukan di dalam APBN memang lebih tinggi.

(Baca: Ini Penjelasan Ditjen Pajak soal Brosur ?Yesus Juga Membayar Pajak?)

Oleh karena itu, Ditjen Pajak diingatkan perlu mewaspadai realisasi penerimaan pajak yang biasanya kendor pada kuartal IV. Artinya perlu upaya ekstra untuk menggenjot penerimaan pajak di sisa 3 bulan terakhir 2017.

Kondisi ini berbeda bila dibandingkan dengan 2016 lalu. Sebab tahun lalu penerimaan pajak melonjak di kuartal IV karena adanya program pengampunan pojak atau tax amnesty.

Melihat kondisi itu, Darmin meminta agar Kementerian Keuangan mulai memikirkan upaya lain untuk mengantisipasi target penerimaan pajak yang tidak tercapai. Hal ini penting sebab bisa berdampak kepada pelebaran defsit anggaran APBN.

Seperti diketahui, batas defisit anggaran diatur dalam Undang-undang (UU) Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Pada Pasal 12 ayat (3) UU tersebut, menyebutkan bahwa defisit anggaran dibatasi maksimal 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB)

Meski begitu, Darmin yakin Kementerian Keuangan mampu menjaga defisit APBN tetap di bawah 3 persen. Dengan begitu, maka pemerintah tidak melanggar ketentuan undang-undang.

Kompas TV Pajak "Oleh-Oleh" Ada di Bandara, Cermati ya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com