Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi: Kearifan Nelayan Banda Harus Ditiru

Kompas.com - 23/10/2017, 10:55 WIB

BANDA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menghadiri acara tutup sasi lobster, kerang lola, kerang batulaga, dan teripang di Desa Lonthoir Banda Maluku Minggu (22/10/2017).

Tutup sasi merupakan kegiatan adat untuk menghentikan atau melarang penangkapan, penebangan, atau perburuan jenis species tertentu yang biasa dikonsumsi atau digunakan masyarakat. Praktik adat ini banyak ditemukan di kawasan timur Indonesia, terutama Maluku.

Tujuannya, memberi kesempatan kepada jenis species bersangkutan untuk berkembang biak sehingga jumlah populasinya meningkat kembali.

Dengan demikian, jika sasi telah kembali dibuka, masyarakat bisa mendapatkan komoditas bersangkutan dalam jumlah cukup untuk meningkatkan kesejahteraannya.

Tutup sasi di desa Lonthoir dilakukan untuk komoditas lobster, kerang lola, kerang barulaga, dan teripang. Tutup sasi akan dilakukan selama dua tahun. Dengan demikian, nelayan dilarang menangkap komoditas-komoditas tersebut di perairan sekitar desa adat selama dua tahun. Nelayan yang melanggar akan dikenakan sanksi.

Selama ini, jumlah lobster dan teripang yang ditangkap nelayan cenderung turun. Ini terjadi karena populasi lobster, kerang, dan teripang kian menyusut. Diharapkan dengan tutup sasi ini, produksi komoditas-komoditas tersebut bisa meningkat kembali.

Salah seorang pemimpin adat desa Lonthoir, Ahmadan mengatakan, sasi untuk lobster, kerang, dan teripang merupakan yang pertama dilakukan di Lonthoir.

"Karena itulah kami mengundang Ibu Menteri Susi untuk menyaksikannya," kata dia. Ahmadan mengatakan, kegiatan tutup sasi tidak akan mengurangi kesejahteraan nelayan. Justru ke depan, kehidupan nelayan akan lebih baik karena stok ikan akan terus lestari.

Menteri Susi mengatakan, kearifan masyarakat Lonthoir dan masyarakat Banda secara keseluruhan harus ditiru oleh pelaku penangkapan ikan lainnya yang cenderung tidak memedulikan kelestarian lingkungan dan keberlanjutan hasil tangkapan.

Akibat illegal fishing dan overfishing yang terjadi di sejumlah perairan Indonesia, Menteri Susi akhirnya melakukan moratorium penangkapan ikan oleh kapal eks-asing dan akhirnya melarang kapal eks-asing untuk menangkap ikan di perairan Indonesia.

"Illegal fishing dan overfishing terjadi karena ketamakan pemilik dan pengusaha ikan," katanya.

Menurut Susi, praktik adat sasi merupakan upaya yang dilakukan masyarakat untuk menciptakan perikanan yang berkelanjutan. "Sasi tidak mengurangi pendapatan, tetapi justru meningkatkan pendapatan nelayan dalam jangka panjang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com