Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

INACA: Kenaikan Tarif Batas Bawah Tiket Pesawat Tak Pengaruhi Inflasi

Kompas.com - 26/10/2017, 20:21 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Penerbangan Sipil Indonesia atau Indonesia National Air Carriers Association (INACA) menyatakan kenaikan tarif batas bawah pada tiket pesawat kelas ekonomi tidak akan berpengaruh pada inflasi nasional.

Artinya, kenaikan tiket kelas ekonomi tidak akan mempengaruhi pengeluaran masyarakat.

"Peningkatkan tarif batas bawah tidak akan ada signifikan ke tingkat inflasi nasional. Karena memang persaingan. Kapasitas di industri memungkinkan peningkatan tersebut tanpa potensi peningkatan inflasi nasional secara signifikan," ujar Ketua Umum INACA, Pahala N Mansury di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (26/10/2017).

Tarif batas bawah, terang Pahala, memang harus dinaikan. Sebab, biaya operasional maskapai juga mengalami kenaikan yang cukup tinggi yakni mencapai 34 persen.

Biaya operasional yang paling memberatkan yakni, bahan bakar minyak yang berkontribusi 45-60 persen dari biaya operasional maskapai.

"Memang pengaturan tarif batas bawah ada 3 pertimbangan, biaya operasional keseluruhan, komposisi biaya-biaya operasional, dan biaya yang terkait dengan memastikan safety. Kami, lihat sendiri sebagai maskapai, tiga hal ini sudah cukup wajar untuk dipertimbangkan ada penyesuaian," jelas dia.

Pahala mengungkapkan, INACA mengusulkan kenaikan tarif batas bawah sebesar 40 persen dari tarif batas atas.

"Tentunya dengan melihat komposisi dan juga peningkatan biaya-biaya yang harus ditanggung oleh maskapai sejauh ini?, sekitar segitu (40 persen)," pungkas dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com