Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba DBS Merosot 25 Persen

Kompas.com - 06/11/2017, 10:54 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Laba bank terbesar di Asia Tenggara, DBS Bank, tercatat sebesar 802 juta dollar Singapura untuk periode kuartal III 2017. Capaian ini merosot 25 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Mengutip The Straits Times, Senin (6/11/2017), merosotnya laba DBS sejalan dengan peningkatan provisi alias cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) perseroan yang naik hampir dua kali lipat. Pencadangan dilakukan atas terjadinya kredit bermasalah.

Sejalan dengan masih melemahnya sektor minyak dan gas, biaya kredit dan kerugian lainnya naik menjadi 815 juta dollar Singapura. Angka ini naik 87 persen dibandingkan 436 juta dollar Singapura pada periode yang sama tahun 2016.

Pendapatan DBS pada kuartal III 2017 tercatat tumbuh 4 persen secara tahunan menjadi 3,06 miliar dollar Singapura. Sementara itu, pendapatan bunga bersih (net interest income) naik 9 persen secara tahunan menjadi 1,98 miliar dollar Singapura.

Pendapatan berbasis biaya dan komisi (fee based income) tumbuh 12 persen menjadi 685 juta dollar Singapura.

CEO DBS Piyush Gupta menyatakan, momentum bisnis telah kuat, sejalan dengan berlanjutnya upaya DBS untuk menangkap peluang pada lingkungan bisnis yang ada saat ini di seluruh pasar operasional DBS.

"Pinjaman yang luas dan total pendapatan maupun laba sebelum pencadangan menyentuh level tertinggi baru, melebihi dampak suku bunga dan pendapatan perdagangan yang kurang menguntungkan," kata Gupta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com