Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Suhana
Peneliti

Kepala Riset Pusat Kajian Pembangunan Kelautan dan Peradaban Maritim.

Jokowi dan Ekonomi Udang Indonesia

Kompas.com - 07/11/2017, 14:24 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorLaksono Hari Wiwoho

Beberapa negara produsen udang dunia sampai saat ini masih dihantui oleh ancaman wabah  EMS (early mortality syndrome). Bahkan beberapa negara ASEAN sudah terserang wabah EMS, seperti Vietnam, Thailand, dan Malaysia. Adapun Indonesia sampai saat ini masih dinyatakan bebas dari wabah EMS yang mengancam produksi udang tersebut.

Berbagai hasil penelitian menyebutkan bahwa sejak tahun 2010, wabah EMS sudah menyerang negara-negara di ASEAN. Vietnam merupakan negara pertama di ASEAN yang terserang wabah EMS.

Berdasarkan data FAO (2013), ada empat wilayah provinsi di Vietnam yang terserang wabah EMS. Keempat provinsi tersebut berada di sekitar Delta Mekong, yaitu Provinsi Tra Vinh, Soc Trang, Bac Lieu dan Ca Mau. Total lahan tambak udang di Vietnam yang terserang wabah EMS mencapai 39.000 ha.

Pada 2015, Vietnam menurunkan kerapatan tebar benih udang vaname sebesar 30 persen guna mengurangi ancaman EMS dan akibatnya ketersediaan bahan baku udang negaranya mengalami penurunan.

Dalam mengatasi kekurangan bahan baku tersebut, Vietnam melalukan impor udang dari Ekuador, India, dan Indonesia untuk di reekspor kembali ke negara tujuan ekspor. Pada 2016, Vietnam masih tercatat sebagai negara yang memiliki nilai ekspor kedua tertinggi dunia setelah India.

Penurunan produksi udang vaname akibat dari wabah EMS ini juga terjadi di Malaysia. Produksi udang vaname Malaysia terus mengalami penurunan sejak tahun 2010. Pada 2010, produksi udang vaname Malaysia mencapai 90.000 ton dan tahun 2015 menurun drastis menjadi 32.000 ton.

Tahun 2012 wabah EMS kembali menyerang tambak-tambak udang di wilayah negara Thailand.

Berdasarkan data FAO (2017), terlihat bahwa produksi udang vaname dunia pada 2015 sudah mencapai di atas 3,5 juta ton. Indonesia merupakan negara ketiga terbesar penyumbang produksi vaname dunia, setelah China dan India.

Produksi udang vaname Indonesia tahun 2015 mencapai sekitar 410.000 ton, sementara China dan India mencapai 1,62 juta ton dan 416.000 ton.

Permintaan udang dunia

Permintaan udang dunia dalam periode 2012-2016 terlihat mengalami pertumbuhan sebesar 7,45 persen per tahun. Data International Trade Centre (2017) mencatat bahwa pada 2012, total impor udang dunia mencapai 17,25 miliar dollar AD. Jumlahnya meningkat menjadi 22,19 miliar dollar AS pada 2016.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Whats New
Pengembangan Hub 'Carbon Capture and Storage', Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Pengembangan Hub "Carbon Capture and Storage", Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Whats New
SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Bakal 'Buyback' Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Bakal "Buyback" Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Whats New
Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Whats New
Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Whats New
Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Whats New
Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Whats New
Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

Whats New
RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

Whats New
Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Whats New
Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Whats New
Nilai Ekspor Indonesia Naik Jadi 19,62 Miliar pada April 2024

Nilai Ekspor Indonesia Naik Jadi 19,62 Miliar pada April 2024

Whats New
Adaro Energy Bakal Tebar Dividen Final Rp 6,4 Triliun Tahun Ini

Adaro Energy Bakal Tebar Dividen Final Rp 6,4 Triliun Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com