Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mandiri Sekuritas Fasilitasi Investor Asing yang Ingin Masuk ke Infrastruktur

Kompas.com - 10/11/2017, 17:56 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Anak perusahaan Bank Mandiri yang bergerak di bidang investasi, Mandiri Sekuritas, menempuh sejumlah langkah guna mempermudah akses bagi investor asing yang ingin masuk ke pasar modal di Indonesia.

Keterlibatan investor asing, khususnya di pasar modal, dinilai penting guna mendukung dana investasi di sektor infrastruktur yang saat ini sedang digenjot oleh pemerintah.

"Kami kerja sama dengan Jefferies, salah satu bank investasi tertua di Amerika. Untuk investor di luar Asia, yang kami belum punya network, mereka akan bantu untuk refer ke Mansek (Mandiri Sekuritas)," kata Direktur Utama Mandiri Sekuritas Silvano Rumantir di Malang, Jawa Timur, Jumat (10/11/2017).

Silvano menjelaskan, saat ini pemerintah butuh dana untuk investasi di sektor infrastruktur sekitar Rp 5.500 triliun dalam kurun waktu lima tahun ke depan.

Hitungan itu setara dengan Rp 1.100 triliun per tahun, dengan kondisi Rp 900 triliun dapat dipenuhi melalui pembiayaan dalam negeri dan investasi Rp 200 triliun selebihnya yang dapat dibiayai dari luar negeri.

"Dengan Jefferies, kami ada kerja sama co-branding research untuk investor-investor yang klien mereka tapi bukan klien kami. Khusus supaya kami bisa grab investor-investor khususnya di luar Asia," tutur Silvano.

Pihaknya menjelaskan soal skema pendanaan bernama Global IDR Bonds, yaitu efek bersifat utang dengan denominasi rupiah yang ditawarkan kepada investor domestik hingga global atau internasional. Sasaran skema Global IDR Bonds atau obligasi global berdenominasi rupiah yang ditujukan bagi pembangunan nasional pada umumnya.

"Global IDR Bonds diharapkan bisa memberi akses serta diversifikasi sumber pendanaan berbasis rupiah bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia yang bergerak di berbagai sektor, khususnya infrastruktur," ujar Silvano.

Selain Global IDR Bonds, Mandiri Sekuritas juga mempunyai skema pendanaan lain seperti sekuritisasi aset dan obligasi berbasis proyek. Untuk kedua skema itu, Silvano mencontohkan dua perusahaan yang berhasil meraih pendanaan dari sana, yakni PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Marga Lingkar Jakarta.

PT Jasa Marga disebut telah menerbitkan produk surat berharga sekuritisasi berbasis potensi pendapatan di masa depan dari tol Jagorawi. Sedangkan PT Marga Lingkar Jakarta telah resmi mencatat obligasi 1 Marga Lingkar Jakarta tahun 2017 dari tol Kebon Jeruk-Ulujami senilai Rp 1,5 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com