Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sugiono Si Raja Tandon Air Indonesia

Kompas.com - 11/11/2017, 11:14 WIB

KOMPAS.com - Liem Sugiono Salim boleh lah disebut sebagai raja tangki dan tandon air di Indonesia. Di bawah bendera PT Penguin Indonesia, ia berhasil menjual ribuan tangki air merek Penguin saban hari.

Kesuksesan Sugiono dalam mengembangkan usaha tangki air tidak datang begitu saja. Ia harus melalui rentetan panjang perjalanan dalam dunia bisnis. Jatuh bangun dalam berbisnis pun dia alami.

Sebelum berbisnis tandon, Sugiono menjajal sejumlah bidang usaha dan berkali-kali menghadapi kegagalan di usahanya. Bisnis tandon merupakan bisnis terakhirnya, usai perantauannya ke Taiwan selama enam bulan.  

Sugiono berkisah, sejak kecil, kedua orang tuanya sudah mempersiapkan anak-anaknya untuk hidup mandiri.  Karena itu, ia pun selalu tertantang untuk bisa memulai usaha sendiri. Uang jajan yang selama ini diberikan orang tua, dia manfaatkan sebagai modal usaha.

Baca juga: Kisah Mustafa Penjual Sapi Qurban, Meraup Berkah dari Jualan Online 

Pertama kali terjun ke dunia bisnis, ayah tiga anak ini memproduksi kasur lipat. Ketertarikannya pada produk ini lantaran pembuatan dan penjualannya mudah. Apalagi, semua orang membutuhkan kasur.

Ia pun memulai usaha dengan membeli pipa dan  peralatan pendukung lainnya. Bahkan karena keterbatasan modal ia memilih menggunakan mesin seken untuk produksi.

Pada 1978, Sugiono meluncurkan karus lipat perdananya. Mereknya Alfa Founding Bed.

Kasur lipat ini laris manis di pasaran. Kesuksesan ini pun mengundang pebisnis lain ikut memproduksi kasur lipat. Namun, mereka menjualnya dengan harga miring.

Harga memang sebanding dengan kualitas. Kasur lipat yang berharga miring itu ternyata tak sebanding kualitasnya dengan Alfa Founding Bed.

Meski begitu, Sugiono sempat gusar. Namun, dia tak lantas menurunkan produksi kasur lipatnya supaya bisa dijual dengan harga murah. Dia justru melirik produk lainnya, untuk menambah lini produknya. Saat itu, rak piring menjadi pilihannya.

Kompas TV dr. Gamal Albinsaid menjadi 1 dari 50 inovator sosial paling berpengaruh di dunia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com