Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Korupsi, Kekayaan Pangeran Arab Saudi Merosot Tajam

Kompas.com - 12/11/2017, 21:50 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Forbes

NEW YORK, KOMPAS.com - Kekayaan miliarder Pangeran Alwaleed bin Talal Al Saud dari Arab Saudi terus anjlok secara signifikan. Pangeran Alwaleed ditangkap oleh pemerintah Saudi pekan lalu karena dugaan korupsi.

Mengutip Forbes, Minggu (12/11/2017), awal pekan ini kekayaan Pangeran Alwaleed turun 855 juta dollar AS. Hal ini disebabkan harga saham perusahaan holding miliknya, Kingdom Holding terus merosot.

Saham Kingdom Holding yang mencakup separuh dari jumlah kekayaan Pangeran Alwaleed, merosot 21 persen pada penutupan perdagangan pekan lalu. Pangeran Alwaleed memiliki 95 persen saham Kingdom Holding dan 5 persennya diperdagangkan di bursa saham Saudi Tadawul.

Secara keseluruhan, kekayaan Pangeran Alwaleed merosot 2,8 miliar dollar AS. Saat ini, menurut estimasi Forbes, kekayaan sang pangeran mencapai 15,9 miliar dollar AS.

Baca juga : Penangkapan 11 Pangeran Arab Saudi Ganggu Harga Minyak Dunia

Putra mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman.FAYEZ NURELDINE / AFP Putra mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman.
Pangeran Alwaleed saat ini berada pada peringkat 83 dalam daftar orang terkaya di dunia versi Forbes. Sebelumnya, pada saat penangkapan, ia berada pada peringkat 64.

Pangeran Alwaleed yang berusia 62 tahun adalah keponakan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud. Ia juga merupakan sepupu Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman.

Baca juga : 11 Pangeran Arab Saudi Ditangkap, Demi Reformasi Ekonomi?

Pangeran Alwaleed adalah satu dari sejumlah orang yang ditangkap oleh komite antikorupsi Arab Saudi yang dikepalai oleh Pangeran Mohammed. Penangkapan tersebut dipandang sebagai upaya mengonsolidasikan kekuatan Pangeran Mohammed.

Pangeran Alwaleed mendirikan Kingdom Holding pada tahun 1980. Sebelumnya, ia mengenyam pendidikan di Menlo College dan Syracuse University di California, AS.

Pangeran Alwaleed sangat dikenal di Barat lantaran merupakan investor pada perusahaan-perusahaan raksasa seperti Lyft dan Twitter.

Baca juga : Pemerintah Arab Saudi Bekukan Rekening Tersangka Kasus Korupsi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com