Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sugeng Sukses Bisnis Apel dengan Kredit Usaha Kecil

Kompas.com - 13/11/2017, 07:04 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Sugeng Slamet memulai bisnis apelnya dari Kredit Usaha Kecil (KUK) yang diberikan oleh PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Sekarang, usaha bernama UD Gelora itu membesar hingga bisa membangun pabrik pengolahan apel.

Sugeng sendiri mengetahui dan mengambil kredit tersebut setelah mendapatkan tawaran langsung dari BCA.

Saat itu dia merupakan nasabah aktif KPR BCA KCP Batu. Karena dinilai memiliki riwayat kredit yang baik, BCA menawarkan kredit usaha kecil (KUK) kepadanya, melalui program cross selling.

Sugeng menyambut tawaran itu dan akhirnya memakai kucuran dana dari KUK BCA untuk mengembangkan bisnis apelnya.

Baca juga: Kisah Sugiono Si Raja Tandon Air Indonesia

“Awalnya saya memulai usaha buah apel ini dari kredit modal kerja yang ditawarkan oleh BCA. Saya saat itu memang nasabah aktif KPR BCA, kemudian mendapatkan tawaran kredit,” terang Sugeng saat ditemui di pabriknya, Sabtu (11/11/2017).

KUK yang dipinjamkan oleh BCA sebagai modal awal adalah Rp 600 juta pada 2009. Kemudian, Sugeng mengajukan lagi Rp 800 juta pada 2014.

Modal tersebut dipakainya untuk mewujudkan bisnis pengepul apel dan membuat konsep kemitraan dengan para petani apel di sekitar Batu.

Dalam konsep kemitraan tersebut, Sugeng mengucurkan pinjaman untuk digunakan sebagai biaya operasional petani. Besarnya mulai Rp 7 juta hingga Rp 70 juta tanpa bunga.

Baca juga: Cerita Bos Sido Muncul soal Proses Lelang Aset Nyonya Meneer

Selain kemitraan, Sugeng juga melakukan edukasi agar para petani yang ada di bawah naungannya bisa menghasilkan apel kualitas unggul. Beberapa di antaranya dengan anjuran menggunakan pupuk organik yang mudah diperoleh dan efektif.

Ketika pertama menjalankan konsep tersebut, Sugeng hanya bermitra dengan 40 orang petani. Sekarang, dia telah menjalin kemitraan dengan 350 petani dengan total luas perkebunan apel mencapai sekitar 350 hektar.

"Saya bisa mengirim hingga 8 ton apel segar per hari. Kalau dari petani bisa mendapat 10 sampai 12 ton per hari," ujarnya.

Setelah sukses dengan konsep kemitraannya, Sugeng sekarang berniat mendirikan pabrik pengolahan apel untuk menghasilkan sari apel atau keripik apel. Dana pendirian pabrik tersebut diperoleh dari kredit BCA.

"Total biayanya membangun pabrik untuk keperluan itu sekitar Rp 1,5 miliar. Modalnya kami dapat dari kredit BCA. Sekarang sudah mulai bangun. Targetnya 2018 sudah beroperasi," ucap Sugeng.

Kompas TV Cokelat berlabel "Ghraoi" ini bahkan sudah populer di Hongaria.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com