Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Didorong Segera Melantai di Bursa, Apa Kata Tokopedia?

Kompas.com - 19/11/2017, 11:22 WIB
|
EditorBambang Priyo Jatmiko

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Penasihat Asosiasi E-Commerce Indonesia, Daniel Tumiwa, pada beberapa kesempatan lalu menyarankan pelaku usaha seperti Tokopedia untuk melantai di bursa atau pasar modal.

Menurut Daniel, itu merupakan salah satu cara untuk membendung pengaruh pemain besar e-commerce dari luar negeri yang diperkirakan punya kesempatan merebut pasar dalam negeri Indonesia.

Dengan melantai di bursa dan mengkampanyekan gerakan untuk investasi pasar modal, menurut Daniel, bisa lebih memajukan bisnis e-commerce asal Indonesia.

Harapannya, ketika konsumen dihadapkan dengan tawaran produk dari pelaku usaha e-commerce, mereka akan lebih memilih e-commerce Indonesia karena merasa turut andil sebagai pemilik saham.

Lantas, bagaimana tanggapan pihak Tokopedia?

"Saat ini, kami masih fokus untuk akselerasi pemerataan ekonomi secara digital sesuai dengan visi dan misi kami. Dalam waktu dekat, belum ada kebutuhan modal kerja tambahan sehingga kami akan fokus dalam berkarya terlebih dahulu," kata CEO Tokopedia William Tanuwijaya melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Minggu (19/11/2017).

Adapun di satu sisi, William mengaku menyambut positif bahwa semakin banyak perusahaan teknologi yang mendapat akses modal kerja tambahan dengan melantai ke bursa. Namun, untuk Tokopedia sendiri dinilai belum perlu melangkah ke tahap itu sementara ini.

Dorongan pelaku usaha e-commerce untuk melantai di bursa atau go public sudah lama didengungkan, termasuk oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengungkapkan, pelaku usaha e-commerce yang go public dapat mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar.

Daniel juga mengatakan hal yang serupa. Menurut dia, nantinya bukan tidak mungkin pengusaha kecil yang menjadi pasar bisnis e-commerce dalam negeri bisa membuat gerakan mendukung penguatan pelaku usaha e-commerce.

Misalnya tukang nasi goreng atau pengusaha warteg yang memilih beli bahan memasak di Tokopedia ketimbang di pemain e-commerce luar negeri karena mereka punya bagian kecil saham di Tokopedia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pemerintah Bakal Bangun Kereta Api di IKN, Simak Bocorannya

Pemerintah Bakal Bangun Kereta Api di IKN, Simak Bocorannya

Whats New
Pemerintah Prediksi Tol Cipali Paling Rawan Macet Saat Mudik Lebaran 2023

Pemerintah Prediksi Tol Cipali Paling Rawan Macet Saat Mudik Lebaran 2023

Whats New
Bandara VIP di IKN Mulai Dibangun Mei atau Juni 2023

Bandara VIP di IKN Mulai Dibangun Mei atau Juni 2023

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA, Simak Persyaratannya

KAI Services Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Kaji Wacana Tiket Kapal Penyeberangan Lebih Murah Jika Dibeli dari Aplikasi

Pemerintah Kaji Wacana Tiket Kapal Penyeberangan Lebih Murah Jika Dibeli dari Aplikasi

Whats New
21 Pegawai Bea Cukai Terbukti Lakukan Pelanggaran Registrasi IMEI

21 Pegawai Bea Cukai Terbukti Lakukan Pelanggaran Registrasi IMEI

Whats New
Nilai Investasi Proyek TOD MRT Jakarta Capai Rp 1,5 Triliun di 2022

Nilai Investasi Proyek TOD MRT Jakarta Capai Rp 1,5 Triliun di 2022

Whats New
Lowongan Kerja BUMN PT Bukit Asam, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja BUMN PT Bukit Asam, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Beras Bansos 10 Kilogram Bakal Disalurkan, Ini Syarat Penerimanya

Beras Bansos 10 Kilogram Bakal Disalurkan, Ini Syarat Penerimanya

Whats New
MRT Jakarta Kembali Sediakan Gerbong Khusus Wanita Mulai 27 Maret 2023

MRT Jakarta Kembali Sediakan Gerbong Khusus Wanita Mulai 27 Maret 2023

Whats New
Kemenhub: Tiket Mudik Gratis Kecil Potensinya Diperjualbelikan

Kemenhub: Tiket Mudik Gratis Kecil Potensinya Diperjualbelikan

Whats New
Kuota Mudik Gratis dengan Kapal Laut Masih Tersedia, Cek Syarat dan Cara Daftarnya

Kuota Mudik Gratis dengan Kapal Laut Masih Tersedia, Cek Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Survei JobStreet: Pekerja di Bidang IT Jadi Talenta yang Paling Dicari di Indonesia hingga Hong Kong

Survei JobStreet: Pekerja di Bidang IT Jadi Talenta yang Paling Dicari di Indonesia hingga Hong Kong

Work Smart
Akhir Pekan, Harga Emas Antam Anjlok Rp 7.000 Per Gram

Akhir Pekan, Harga Emas Antam Anjlok Rp 7.000 Per Gram

Whats New
Kekhawatiran Krisis Perbankan Dorong Kenaikan Harga Emas Dunia

Kekhawatiran Krisis Perbankan Dorong Kenaikan Harga Emas Dunia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+