Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektronifikasi Pembayaran Tol, BNI Targetkan 3 Juta "Tapcash" Beredar

Kompas.com - 20/11/2017, 14:08 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mulai 31 Oktober 2017 lalu, seluruh transaksi pembayaran di gerbang tol dilakukan secara nontunai dengan menggunakan uang elektronik.

Pengguna tol dapat melakukan pembayaran dengan E-Money Bank Mandiri, Flazz BCA, Tapcash BNI, Brizzi BRI, dan Blink BTN.

SVP Information Technology PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Dadang Setiabudi menjelaskan, terjadi peningkatan penggunaan Tapcash BNI sejak elektronifikasi tol diberlakukan. Peningkatan penjualan Tapcash terjadi bahkan sejak sebelum 31 Oktober 2017.

"(Kenaikannya) dua kali lipat," kata Dadang di Jakarta, Senin (20/11/2017).

Baca juga : BNI Siapkan 300.000 Kartu TapCash untuk Dibagikan Gratis

Menurut Dadang, hingga saat ini kartu Tapcash BNI yang sudah beredar mencapai 2,6 juta hingga 2,7 juta kartu. Ia menyebut, peningkatan penjualan sudah terjadi beberapa bulan sebelum elektronifikasi tol diberlakukan.

Dadang mengungkapkan, peningkatan tersebut terjadi lantaran masyarakat sudah mempersiapkan diri sebelum kebijakan diberlakukan. Sehingga, pada saat elektronifikasi resmi berlaku, mereka sudah memiliki uang elektronik untuk membayar tarif tol.

Untuk mendukung program elektronifikasi tol sendiri, BNI mempersiapkan 1,5 juta kartu Tapcash baru. Menurut Dadang, jumlah kartu Tapcash yang beredar diprediksi dua kali lipat lebih banyak dari angka tersebut.

"Sampai akhir tahun mungkin kami targetkan jadi 3 juta," jelas Dadang.

Untuk pengisian ulang saldo Tapcash, BNI telah menyediakan layanan mobile banking dan SMS banking. Tidak hanya itu, perseroan juga menyiapkan mesin electronic data capture (EDC) yang ditempatkan di gerbang tol.

"Kami siapkan sekitar 50 EDC di 50 titik, (di Jabodetabek dan) di luar Jabodetabek juga," terang Dadang.

Kompas TV Selasa (31/10/2017) seluruh gerbang pembayaran tol milik Jasa Marga secara resmi tidak melayani uang tunai alias hanya memakai uang elektronik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com