Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Rekruitmen Lama Bikin Pencari Kerja Kecewa pada Perusahaan Besar

Kompas.com - 22/11/2017, 10:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Melamar kerja seringkali harus dilalui dengan proses yang panjang dan lama. Proses ini pun tidak jarang membuat para pelamar kerja merasa putus asa hingga akhirnya menyerah dan melamar atau menerima pekerjaan di perusahaan lain.

Langkah-langkah yang harus dilalui dalam melamar kerja adalah pertama, proses aplikasi. Kemudian, pelamar harus menunggu panggilan wawancara dan kerap harus menjalani beberapa tahapan wawancara sebelum akhirnya diputuskan diterima di perusahaan tersebut atau tidak.

Pada akhirnya, hasilnya seringkali tidak sesuai dengan keinginan. Dalam kondisi ini, tidak mengherankan banyak pelamar yang akhirnya merasa kalah dalam pertarungan atau bahkan kecewa terhadap perusahaan.

Sebuah survei yang dipublikasikan baru-baru ini menemukan bahwa satu dari dua pelamar kerja menyatakan mereka membangun kesan negatif terhadap perusahaan prospektif. Ini terjadi apabila proses perekrutan berjalan lebih lama dan panjang dari yang diperkirakan.

Baca juga : Kemnaker: Job Fair Tidak Boleh Pungut Bayaran terhadap Pencari Kerja

Survei bertajuk Randstad Candidate Expectations Survey 2017 melakukan jajak pendapat terhadap 2.000 responden di Singapura, Malaysia, dan Hong Kong pada September 2017 lalu.

Dalam survei itu juga ditemukan bahwa 89 persen pencari kerja cenderung akan menolak pekerjaan bila prosesnya memakan waktu lebih dari sebulan.

Faktanya, proses perekrutan yang efektif sangat berarti bagi para pencari kerja ketimbang faktor lainnya seperti reputasi perusahaan dan lingkungan kerja.

Temuan dalam survei tersebut menekankan pentingnya organisasi dalam mengembangkan proses rekrutmen yang memprioritaskan kebutuhan pencari kerja. 

"Pencari kerja memprioritaskan pengembangan karier mereka sendiri selama proses pencarian," ujar Michael Smith, direktur pelaksana Randstad Singapura, Hong Kong, dan Malaysia seperti dikutip dari Business Insider, Rabu (22/11/2017).

Terkait hal tersebut, imbuh Smith, maka perusahaan harus mengadopsi pendekatan berbasis kebutuhan dalam proses perekrutan. Caranya adalah dengan mengedepankan tujuan karier para pelamar kerja.

Sepertiga pencari kerja menyatakan, "sentuhan manusia" penting dalam proses perekrutan. Aspek ini tercermin dalam tiga elemen, yakni komunikasi, interaksi personal, dan sang perekrut atau manajer perekrutan.

Adapun elemen yang tidak terlalu diperhatikan oleh pencari kerja adalah kehadiran perusahaan secara daring dan lingkungan kerja.

Kompas TV Episode Siapa Siap Datang Jakarta - Jejak Kasus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Whats New
Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Smartpreneur
Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Whats New
Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com