Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AirNav: Bandara Bali dan Lombok Masih Normal

Kompas.com - 26/11/2017, 12:12 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

KOMPAS.com - Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (AirNav Indonesia) mengatakan Bandara Ngurah Rai di Denpasar, Bali dan Bandara Internasional Lombok masih tetap beroperasi normal.

"Bandara Bali dan Lombok, keduanya masih beroperasi normal sampai saat ini," terang Head of Corporate Communication AirNav Indonesia, Yohanes Sirait saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/11/2017).

Saat ini AirNav Indonesia terus memonitor keberadaan debu vulkanic di bandara Ngurah Rai dengan paper test Darwin Volcanic Ash Advisory Center (DVAAC) dan koordinasi erat dengan BMKG, PVMBG/posko aktif.

Sebagai antisipasi, Kementerian Perhubungan, AirNav Indonesia dan instansi terkait sudah menyiapkan 10 bandara sebagai pilihan diversion.

Baca juga : Gunung Agung Erupsi Status Peringatan Penerbangan Merah

 

Kesepuluh bandara tersebut adalah Jakarta, Makassar, Surabaya, Balikpapan, Solo, Ambon, Manado, Praya, Kupang dan Banyuwangi. AirNav juga telah menyiapkan berbagai skenario lain bila aktivitas Gunung Agung semakin tinggi dan berbahaya.

Sebelumnya, Gunung Agung mengalami erupsi pada Sabtu (25/11) sore pukul 17.30 WITA dengan ketinggian abu mencapai 1.500 meter.

Erupsi yang terjadi sore itu tidak mengganggu operasional bandara di Bali dan Lombok.

Kendati demikian, ada sejumlah maskapai internasional yang memutuskan untuk mengalihkan dan membatalkan penerbangannya dari dan ke Bali. Pengalihan dan pembatalan penerbangan tersebut merupakan kebijakan masin-masing maskapai.

Penerbangan yang dialihkan adalah Jet Star JQ37 dialihkan ke Darwin dan kemudian kembali ke Melbourne, JQ127 dialihkan ke Darwin dan kemudian kembali ke Adelaide, serta VA055 dari Port Headland dialihkan ke Sidney.

Sedangkan penerbangan yang kembali ke bandara asal (RTB) adalah JQ35 kembali ke Melbourne, QF43 kembali ke Sidney dan KL835 kembali ke Singapura.

Selain itu juga ada 6 penerbangan JetStar yang batal terbang yaitu JQ38 DPS-SYD, JQ116 PER-DPS-SIN, JQ128 DPS-ADL, JQ36 DPS-MEL, JQ102/101 TSV-DPS-TSV, JQ117 SIN-DPS-PER.

Selanjutnya, pada hari ini, Minggu (26/11/2017) pukul 05.05 WITA terjadi erupsi lagi dengan tinggi kolom abu kelabu gelap bertekanan sedang mencapai 2.000 meter, kemudian pukul 05.45 WITA ketinggian mencapai 3.000 meter.

Hari ini, pukul 06:20 WITA tinggi erupsi mencapai 3.000 meter hingga 4.000 meter dari puncak mengarah ke tenggara dengan kecepatan 18 km per jam.

Analisis sebaran abu vulkanik dari satelit Himawari BMKG menunjukkan bahwa sebaran abu mengarah ke timur hingga tenggara menuju ke daerah Lombok. Sifat dan arah sebaran abu vulkanik tergantung dari arah angin.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, melalui keterangan resminya mengatakan bahwa Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Gelologi (PVMBG) telah mengeluarkan peringatan penerbangan (VONA, Volcano Observatory Notice for Aviation) dinaikkan dari Orange menjadi Red pada hari ini, Minggu (26/11/2017).

Kompas TV Gunung Agung kembali aktif dan menyemburkan erupsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang



Terkini Lainnya

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com