Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin Usulkan Insentif Pajak untuk Industri Pengolahan

Kompas.com - 27/11/2017, 14:17 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menyatakan, sektor industri memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional. Sektor ini pun berperan besar dalam penyerapan tenaga kerja, kesejahteraan masyarakat, dan penerimaan negara.

Oleh sebab itu, sektor industri harus terus didukung agar dapat terus berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Atas dasar itu, Airlangga mengusulkan adanya insentif perpajakan bagi industri. Pasalnya, sektor industri pengolahan menyumbang pajak sebesar Rp 224,9 triliun.

"Dengan besarnya pajak yang disumbangkan oleh industri pengolahan, maka saya mengusulkan suatu skema insentif baru untuk industri pengolahan," kata Airlangga saat menyampaikan pidato kunci pada acara diskusi bertajuk "Membangun Industri Berkelanjutan" di Jakarta, Senin (27/11/2017).

Insentif yang diusulkan tersebut antara lain tax rebate atau tax deduction (pengurangan pajak) 200 persen untuk belanja yang terkait pelatihan dan pendidikan vokasi. Selain itu juga diusulkan penurunan pajak senilai 300 persen untuk belanja yang terkait research and development (riset dan pengembangan) di perusahaan tersebut.

Baca juga: Menperin: Indonesia Masuk Kategori Negara Industri

Secara umum, sektor yang diusulkan Airlangga untuk memperoleh insentif pajak adalah terkait inovasi, vokasi, dan industri padat karya berorientasi ekspor. Ketiga sektor tersebut yang akan didorong dalam memacu penciptaan lapangan kerja.

"Kalau untuk pendidikan vokasi, saya akan minta kalau industri itu melakukan pendidikan vokasi diberikan fasilitas tax allowance 200 persen," jelas Airlangga.

Ia menyebut, insentif perpajakan tersebut masih dalam tahapan pembahasan. Airlangga sendiri sudah membicarakan hal tersebut dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.

Menurut Airlangga, proses negosiasi tersebut diharapkan dapat cepat rampung. Dengan demikian, diharapkan rancangan insentif pajak ini dapat sudah selesai sebelum kuartal I 2018.

"(Menkeu) menyambut positif insentif untuk mendorong ekonomi Indonesia," ungkap Airlangga.

Insentif perpajakan semacam ini sudah diterapkan di Thailand. Di negara tersebut, ada insentif pajak bagi industri berorientasi ekspor, dengan konsentrasi di industri farmasi, herbal, dan kosmetik.

"Kita tidak boleh kalah dengan negara tetangga, termasuk Thailand. Thailand sudah mendorong itu," terang Airlangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com