JAKARTA, KOMPAS.com - Generasi milenial kini sudah masuk ke dalam angkatan kerja, dengan penghasilan yang cukup baik. Namun, penghasilan yang relatif mencukupi tersebut ternyata masih membuat mereka tidak mampu membeli rumah ataupun apartemen.
Country General Manager Rumah123 Ignatius Untung menyebutkan, kondisi yang terjadi dengan generasi milenial kerap bukan karena tidak mampu membeli, namun mereka tidak mau membelinya. Mereka masih mengedepankan aspek belanja terkait gaya hidup, seperti liburan atau membeli ponsel atau komputer.
Padahal, sebut Untung, generasi milenial dalam 10 tahun mendatang adalah kelompok terbesar pembeli properti. Menurut dia, akan sangat bahaya bagi industri properti apabila kelompok terbesar ini tidak mau membeli properti.
Industri properti pun dipandang Untung harus berbenah diri. Untung menyatakan, generasi milenial adalah generasi yang melek internet, namun sayangnya industri properti tidak melek internet.
Baca juga: Generasi Milenial Jangan Tunda Beli Rumah, Ini Alasannya
"Media mainstream generasi milenial adalah internet. Sementara 67 persen pengguna internet adalah pembeli properti terbesar," kata Untung pada acara media briefing dan peresmian kantor baru Rumah123, Rabu (20/12/2017).
Di samping itu, penetrasi belanja iklan properti di Indonesia pun masih sangat rendah, yakni 6 persen. Angka ini jauh di bawah negara-negara tetangga, termasuk misalnya Thailand yang sudah mencapai 14 persen.
"Bagaimana generasi milenial mau beli properti kalau penjual propertinya tidak main internet? Lebih banyak gelontorkan ke media-media yang tidak diakses milenial," ujar Untung.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.