Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendekar Bodoh Luncurkan D'Cost Express

Kompas.com - 22/12/2017, 16:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pendekar Bodoh, pengelola jaringan restoran D'Cost tengah menyiapkan brand baru.

Chief Executive Officer (CEO) PT Pendekar Bodoh David Vincent Marsudi mengatakan, akhir Desember 2017 akan dibuka gerai dengan brand bernama D'Cost Express di Bandara Soekarno Hatta.

"Kami akan buka D'Cost Express dengan konsep penjualan makanan cepat saji yang fresh. Lokasinya di Bandara Soekarno Hatta Terminal 2D keberangkatan," ujar David kepada Kontan.co.id di Sunter, Kamis (21/12/2017).

Dia menyebutkan, D'Cost Express didesain untuk konsumen pengunjung yang membeli makanan untuk take away atau single portion. Namun tak menutup kemungkinan juga bagi pengunjung yang akan makan di tempat. Jumlah kursi di gerai tersebut berkisar 80 kursi.

Baca juga: Hotel, Restoran, dan Tempat Hiburan Dipasang Tapping Box agar Jujur Bayar Pajak

Mengenai anggaran yang dikeluarkan, David bilang, tidak terlalu besar karena luasan lokasi usaha tidak terlalu besar. Namun dia tidak merinci lebih detail jumlah anggaran yang dikeluarkan untuk outlet D'Cost Express yang merupakan tempat bekas usaha Old Town Coffee ini.

Hanya saja, sebelum pembukaan gerai, pengunjung akan diinformasikan melalui website D'Cost.

Harga menu makanan yang dibanderol di D'Cost Express berkisar Rp 20.000 sampai Rp 35.000 termasuk pajak. "Saya yakin, animonya akan besar karena dengan harga tersebut di bandara, mana ada lagi toko makanan yang jual dengan harga tersebut," tuturnya.

Tidak hanya mengembangkan usaha lewat D'Cost Express akhir tahun 2017, David pun menjelaskan bahwa rencana membuka gerai D'Cost Seafood pun akan dilakukan di semua lokasi. Ketika ditanya jumlahnya, David bilang ingin membuka outlet sebanyak-banyaknya.

Namun, pembukaan gerai sangat tergantung kesiapan lokasi yang strategis yang didapat pihak PT Pendekar Bodoh tersebut.

Juga dia menyiapkan besaran lokasi dan tempat strategis yang memiliki tempat parkir bagi pengunjung. "Tidak hanya ruko, kami pun ingin mencari lokasi di mall, tetapi adanya moratorium keterbatasan membuka lokasi usaha di mall, membuat kami harus cari tempat untuk buka outlet," tandasnya.

Sampai saat ini, sudah ada 91 gerai D'cost di seluruh Indonesia. Paling banyak gerai dibangun di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Sisanya outlet berada di Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan, Kupang dan Ambon. Sementara daerah seperti Aceh, Bengkulu, Manado hingga Papua belum terdapat D'Cost namun berpeluang.

Manajemen perusahaan ini pun optimistis bahwa seiring pertumbuhan ekonomi makro Indonesia tahun depan akan menumbuhkan bisnis D'Cost. Sekadar gambaran saja, David bilang untuk membangun satu outlet, dia harus mengeluarkan biaya miliaran rupiah.

Nah, tahun depan, melihat kinerja Pemerintah yang aktif mengembangkan infrastruktur dan dengan melihat peluang, David pun menyiapkan rencana pembangunan outlet sembari mengutamakan mutu produk dengan harga yang terjangkau.

"Dengan memperhatikan kualitas, apalagi kami sudah dapat sertifikat halal, maka pengunjung akan kembali ke sini. Kami juga kerja sama dengan Go-food dan Grab Food untuk menjangkau pengunjung yang memesan makanan secara online, sehingga ketika bisnis berubah ke online kami siap," katanya. (Kontan/Jane Aprilyani)

Berita ini sudah tayang di Kontan dengan judul D'cost kembangkan bisnis lewat brand baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bagaimana Proyeksi IHSG Hari Ini? Simak Rekomendasi Sahamnya

Bagaimana Proyeksi IHSG Hari Ini? Simak Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Whats New
[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Whats New
[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Whats New
5 Kebiasaan yang Bisa Diterapkan agar Keuangan Sehat

5 Kebiasaan yang Bisa Diterapkan agar Keuangan Sehat

Spend Smart
Memahami Pajak Investasi Emas

Memahami Pajak Investasi Emas

Whats New
Harga Bawang Merah Mahal, Pemerintah Masifkan Gerakan Pangan Murah di Jakarta

Harga Bawang Merah Mahal, Pemerintah Masifkan Gerakan Pangan Murah di Jakarta

Whats New
Anggota DPR Minta OJK Tangani Aduan Layanan Paylater

Anggota DPR Minta OJK Tangani Aduan Layanan Paylater

Whats New
Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Whats New
Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com