Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPKN: Meski Dirugikan, Konsumen Indonesia Malas Mengadu

Kompas.com - 27/12/2017, 15:34 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) mengungkapkan pengaduan dari konsumen akibat kerugian yang diterima masih minim. Hingga Desember 2017 hanya 177 pengaduan konsumen yang diterima lembaga negara tersebut.

Kordinator Komisi Pengaduan dan Penanganan Kasus BPKN, Rizal E Halim mengatakan, minimnya pengaduan tersebut karena konsumen Indonesia malas untuk mengadu  jika merasa dirugikan oleh pihak lain.

"Apalagi kalau persoalan sepele. Kalau konsumen ngadu merasa ngabisin tenaga. Terus mereka (konsumen) mengadu jarang direspons. Hal ini kami dapatkan eksplorasi di pasar. Padahal enggak ada biaya juga," ujar dia saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (27/12/2017).

Selain itu, tutur Rizal, sedikitnya pengaduan konsumen juga dikarenakan lembaga BPKN kurang dikenal masyarakat. Menurut dia, BPKN kalah tenar dengan lembaga perlindungan konsumen lainnya seperti Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).

Baca juga: Rhenald Kasali: Ritel Modern Perlu Adaptasi Perubahan Perilaku Konsumen

"BPKN tidak dikenal dan tidak ketahuan. Teman-teman yang bekerja di sektor pemerintah saja sendiri ada yang tidak tau ada BPKN. Kurang ekspos," jelas dia.

Oleh karena itu, Rizal akan kembali mengenalkan BPKN kepada konsumen agar tidak takut untuk mengadu jika merasa dirugikan. Salah satunya, dengan sosialisasi lewat sosial media.

"Kami berharap mudah-mudahan yang mengadu lebih banyak. Kami ingin mengubah situasi, karena konsumen punyak hak," sebut dia.

Tugas dan fungsi BPKN sesuai Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yakni, melakukan penelitian dan pengkajian perundang-undangan yang berlaku di bidang perlindungan konsumen.

Selain itu, BPKN juga memberikan saran dan rekomendasi pemerintah tentang perlindungan konsumen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Whats New
Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Whats New
Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Whats New
Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Whats New
Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Pertumbuhan Upah Lambat, 29 Persen Pekerja AS Kesulitan Memenuhi Kebutuhan

Pertumbuhan Upah Lambat, 29 Persen Pekerja AS Kesulitan Memenuhi Kebutuhan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com