Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KUR Harus Tumbuhkan Wirausahawan Baru

Kompas.com - 27/12/2017, 18:19 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Megawati Institute, Arif Budimanta meminta penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) harus tepat sasaran dan mampu menjadi stimulus bagi terciptanya wirausaha baru.

Dia mengatakan, jangan sampai pelaku usaha yang sudah mapan dari sisi bisnis juga memanfaatkan fasilitas kredit usaha yang disubsidi oleh pemerintah.

"Bukan mereka selama ini yang dapat bunga 20 persenan kemudian bertransformasi karena ada subsidi, karena kreditnya macet (beralih) ke KUR," ujar Arif saat diskusi dengan tema bahaya oligarki ekonomi di Megawati Institute, Jakarta, Rabu (27/12/2017).

Menurut dia, guna mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerintah perlu memberikan perhatian kepada pelaku usaha menengah kecil hingga usaha mikro.

Baca juga: BRI Sambut Positif Bunga KUR Turun Jadi 7 Persen

Dengan bunga 7 persen per tahun pada tahun 2018, dirinya berharap agar KUR bisa menarik minat wirausaha baru dalam mengembangkan usahanya. "Yang harus diupayakan wirausahawan baru, kelompok-kelompok menengah bawah dan mikro kecil dan pemerintah harus punya data yang kuat terkait itu," sebut dia.

Sementara itu, pemerintah menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2018 mendatang sebesar Rp 120 triliun, dengan bunga menjadi 7 persen dari sebelumnya 9 persen per tahun.

Dari target itu, 50 persen diantaranya atau Rp 60 triliun akan dialokasikan ke sektor produktif.

Yuana Sutyowati, Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM, mengatakan, sektor produktif yang disasar pemerintah seperti manufaktur, agribisnis maupun pertanian.

Berdasarkan data Kementerian Koordinator Perekonomian, realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sampai 30 November 2017 telah mencapai Rp 91,3 Triliun.

Capaian tersebut setara dengan 85,6 persen dari target penyaluran KUR sepanjang 2017 yang sebesar Rp 106,6 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com