Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun 2018, BI Bakal Terbitkan Tiga Aturan soal Perbankan

Kompas.com - 28/12/2017, 22:13 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menyatakan bakal menerbitkan tiga ketentuan mengenai perbankan. Deputi Gubernur BI Erwin Rijanto menyebut, ketiga aturan tersebut masih dalam tahapan pengkajian dan akan terbit pada tahun 2018 mendatang.

Erwin menjelaskan, ketentuan pertama adalah mengenai Macroprudential Liquidity Buffer (MLB) alias Bantalan Likuiditas Makroprudensial. Ketentuan mengenai MLB ini merupakan penyempurnaan atas aturan Giro Wajib Minimum (GWM) Sekunder.

Menurut Erwin, aturan ini dimaksudkan untuk memperkuat likuiditas perbankan. Ia menyatakan, pada periode tertentu, bank-bank kerap mengalami permasalahan likuiditas.

"Pengalaman-pengalaman terdahulu, di kondisi hari besar, bank-bank BUKU (Bank Umum Kelompok Usaha) I dan II sering mengalami masalah likuiditas," sebut Erwin dalam konferensi pers akhir tahun di Kompleks Perkantoran BI, Kamis (28/12/2017).

Baca juga: BI: Nilai Tukar Rupiah Stabil Sepanjang 2017

Dengan aturan MLB ini, maka bank-bank diwajibkan memiliki surat berharga. Ketika mengalami kesulitan likuiditas, maka dengan surat berharga tersebut bank bisa ke BI untuk mengikuti operasi moneter.

Adapun aturan lain yang akan diterbitkan oleh BI adalah mengenai Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIMP). RIMP merupakan bentuk penguatan dari Loan to Funding Ratio (LFR), di mana RIMP juga mengakomodasi adanya keberagaman bentuk intermediasi perbankan dengan memasukkan investasi bank pada surat berharga.

Selain itu, BI juga akan menerbitkan ketentuan mengenai implementasi Loan to Value (LTV) secara tertarget. Erwin menuturkan, guna meningkatkan efektivitas instrumen makroprudensial maka akan dipertimbangkan opsi untuk menerapkan kebijakan LTV secara targeted untuk memitigasi risiko terjadinya bubble sektor tertentu secara lebih spesifik.

Adapun tiga hal yang menjadi kajian bank sentral dalam menerbitkan ketentuan penerapan LTV secara targeted antara lain pendekatan jenis properti, pendekatan tipe properti, dan pendekatan spasial. Pada akhirnya, penerapan ketentuan tersebut dapat memperkuat intermediasi perbankan yang berkualitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com