Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiket KA Bandara Soekarno-Hatta Mahal, Menhub Berencana Beri Subsidi

Kompas.com - 02/01/2018, 15:43 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan mencari solusi untuk menetapkan tarif tiket kereta Bandara Soekarno-Hatta.

Salah satunya, pemberian subsidi kepada PT Railink selaku operator KA bandara untuk biaya operasi kereta bandara tersebut. 

Dengan begitu, adanya subidi bisa membuat tarif tiket kereta Bandara Soekarno-Hatta menjadi murah.  Saat ini, tarif tiket Bandara Soekarno-Hatta dipatok sebesar Rp 70.000 per penumpang. 

"Jadi apakah ada subsidi dari pemerintah. Mereka (PT Railink) kan juga harus punya kepastian," ujar dia saat ditemui di Stasiun Sudirman Baru, Jakarta, Selasa (2/1/2018). 

Baca juga : Saat Semua Prasarana Siap, Tarif KA Bandara Soekarno-Hatta Naik Jadi Rp 100.000

Selain itu, Budi Karya juga mencarikan sponsor untuk membiayai operasional KA bandara tersebut, sehingga membuat tarif kereta bandara jadi murah.

"Karena ini entitas bisnis, kami enggak bisa memaksa mereka dengan pendapatan yang rendah. Nanti kita carikan sponsor," kata dia. 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meresmikan KA Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa (2/1/2018). 

Baca juga : Tampil Casual, Jokowi Resmikan Layanan KA Bandara Soekarno-Hatta

Kereta bandara terdiri dari 12 rangkaian kereta yang masing-masing rangkaian memiliki 42 bangku dengan total angkut sebanyak 272 penumpang. 

Waktu tempuh untuk menuju Bandara Soekarno-Hatta dengan menggunakan kereta bandara diperkirakan selama 54 menit.

Adapun, rute kereta Bandara Soekarno-Hatta adalah Stasiun Manggarai - Sudirman Baru - Duri - Batu Ceper - Bandara Soekarno Hatta.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com