Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PTDI Serahkan 5 Helikopter dan Satu Pesawat ke Kemenhan

Kompas.com - 09/01/2018, 18:00 WIB
Agie Permadi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menyerahkan lima helikopter dan satu pesawat kepada Kementerian Pertahanan (Kemenhan) pada Selasa (9/1/2018).

Adapun lima helikopter tersebut terdiri dari tiga unit helikopter serang TNI AD, dua unit helikopter AKS TNI AL dan satu unit Pesud CN235 Maritime Patrol Aircraft (MPA) TNI AL.

Direktur Utama PTDI, Elfien Goentoro merinci, lima helikopter dan satu pesawat tersebut terdiri dari tiga unit helikopter serang TNI AD dengan material kontrak 12 unit sesuai dengan kontrak jual beli helikopter persenjataan dan amunisi pada tanggal 7 Desember 2012 antara Kemenhan dan PTDI.

Sebelumnya, PTDI sudah menyerahkan enam helikopter serang masing-masing pada 26 September 2014, 22 September, 22 Desember 2016, dan 14 Juli 2017.

Baca juga : Kementerian BUMN Tunjuk Elfien Guntoro Sebagai Dirut PTDI

"Dengan tiga unit heli serang yang diserahkan saat ini maka PTDI telah menyerahkan sembilan unit helikopter serang dari total 12 heli serang sesuai ketentuan kontrak," kata Elfien dalam dalam acara serah terima di Hanggar Fixed Wing KP, PTDI, Jalan Pajajaran, Bandung, Selasa (9/1/2018).

Menurut dia, helikopter serang pendek AS tipe 555 AP merupakan hasil kolaborasi industri antara PTDI dan produsen helikopter Airbus di Perancis. Nantinya helikopter tersebut akan ditempatkan di Pondok Cabe, Tangerang, dan di Way Tuba, Lampung.

"Untuk sisa heli serang berikutnya siap diserahkan pada minggu keempat Januari tahun 2018," jelasnya.

Alutsista

Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan berdasarkan hasil riset berbagai lembaga dunia, Indonesia diproyeksikan menjadi raksasa ekonomi baru dunia bersama beberapa negara lainnya dalam beberapa tahun mendatang.

"Berdasarkan penelitian tersebut proyeksi itu akan menjadi lorong, salah satunya dalam meningkatnya industri pertahanan," ujarnya.

Baca juga : Rp 4,5 Triliun Anggaran Alutsista dalam RAPBN 2018 Berasal dari Utang

Untuk mewujudkannya, lanjut Ryamizard, diperlukan komitmen bersama membangun industri pertahanan.

PTDI dinilai sudah menjawab tantangan tersebut serta menjawab perkembangan teknologi yang pesat sarat nuansa kompetisi global untuk menentukan eksistensi suatu bangsa.

"Kita sudah bisa berdiri diatas kaki sendiri dan dalam proses menuju visi menjadi produsen alutista yang mampu berkiprah di kancah internasional," katanya.

Kompas TV Kodam II Sriwijaya Gelar Pameran Alutsista di Palembang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com