Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rudiyanto
Direktur Panin Asset Management

Direktur Panin Asset Management salah satu perusahaan Manajer Investasi pengelola reksa dana terkemuka di Indonesia.
Wakil Ketua I Perkumpulan Wakil Manajer Investasi Indonesia periode 2019 - 2022 dan Wakil Ketua II Asosiasi Manajer Investasi Indonesia Periode 2021 - 2023.
Asesor di Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal Indonesia (LSPPMI) untuk izin WMI dan WAPERD.
Penulis buku Reksa Dana dan Obligasi yang diterbitkan Gramedia Elexmedia.
Tulisan merupakan pendapat pribadi

Persiapan Menjadi Investor Reksa Dana 2018

Kompas.com - 11/01/2018, 12:46 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorBambang Priyo Jatmiko

KOMPAS.com - Penyelenggaraan Pilkada secara serentak di 171 daerah dan persiapan untuk PEMILU dan Pilpres tahun depan menjadikan tahun 2018 dikenal sebagai “tahun politik”.

Bagaimana persiapan untuk menjadi investor reksa dana pada tahun 2018 ini?

Sebenarnya, selain tahun politik ada cukup banyak event berskala besar yang juga akan diselenggarakan pada tahun 2018.

Secara urutan, jadwal kampanye Pilkada akan dilakukan dari bulan Februari hingga Juni dengan pemungutan suara pada tanggal 27 Juni 2018. Piala Dunia 2018 di Rusia akan diselenggarakan pada 14 Juni hingga 15 Juli kemudian disambung dengan pergelaran Asian Games yang akan diselenggarakan pada bulan Agustus – September di Jakarta dan Palembang.

Ada juga pergantian pimpinan Bank Sentral AS pada bulan Februari tahun ini beserta kebijakannya akan menjadi perhatian para pemangku kepentingan di seluruh dunia tahun ini.

Jika mengacu ke data historis, selama tahun politik yang mengacu ke tahun diselenggarakannya PEMILU dan Pilpres, kinerja investasi pada tahun tersebut sebenarnya cukup baik.

Sebagai contoh berturut-turut kinerja IHSG pada tahun 1999, 2004, 2009 dan 2014 adalah sebagai berikut 70,06 persen, 44,56 persen, 86,98 persen, dan 22,29 persen.

Entah kebetulan atau tidak, pada tahun diselenggarakannya kegiatan Pemilu dan Pilpres, kinerja investasi saham cukup bagus.

Bisa jadi karena memang secara valuasi cukup murah sehingga ada sentimen untuk terjadinya kenaikan, atau bisa juga hasil pemilihan sesuai ekspektasi sehingga dana asing masuk dan menyebabkan kenaikan pada harga saham.

Urutan tahun politik seharusnya terjadi pada tahun 2019 yaitu tahun dimana diselenggarakannya PEMILU dan Pilpres.

Namun Pilkada yang sebelumnya diselenggarakan terpisah diganti menjadi secara serentak di 171 daerah di Indonesia, menjadikanya semacam proxy  akan hasil PEMILU dan Pilpres tahun depan, maka tahun politik kali ini terjadi di 2018 dan 2019.

Dalam sudut pandangan pengelolaan dana, efek dari tahun politik lebih berpengaruh dari sisi psikologis. Jika hasilnya tidak bisa diperkirakan atau tidak sesuai harapan, investor mungkin akan mengambil posisi yang konservatif atau cenderung wait and see.

Sebaliknya, jika sesuai dengan ekspektasi, tidak tertutup kemungkinan investor akan lebih agresif dalam berinvestasi.

Meski demikian investasi di pasar modal tidak hanya dilakukan oleh investor yang menjadikan tahun politik sebagai acuan. Terdapat pula investor yang lebih mementingkan fundamental seperti kinerja perekonomian dan perusahaan sebagai acuan, bahkan bisa dibilang investor seperti ini yang lebih mendominasi termasuk investor asing.

Untuk itu, sebagai bagian dari persiapan menjadi investor reksa dana, beberapa data perekonomian yang perlu diperhatikan antara lain :

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com