Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telkom Kembangkan Aplikasi untuk Digitalisasi Pertanian

Kompas.com - 14/01/2018, 14:16 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

INDRAMAYU, KOMPAS.com - PT Telkom Indonesia (Perser) mengembangkan sebuah aplikasi terintegrasi dengan dashboard, yang bakal dipakai untuk program digitalisasi pertanian di sejumlah daerah di Indonesia.

Direktur Digital and Strategic Portofolio Telkom, David Bangun mengatakan, hal ini merupakan aplikasi yang berguna bagi petani sekaligus pemangku kepentingan dalam proses digitalisasi pertaninan.

Bagi petani, aplikasi bisa dipakai untuk mengakses layanan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di empat masa tanam; yakni pra tanam, tanam, pasca panen, dan panen.

Sedangkan stakeholder terkait, misalnya Telkom sendiri, melalui dashboard yang terhubung ke aplikasi akan bisa memasukan dan mengakses berbagai data profil serta riwayat lahan petani. Hasilnya berupa big data yang bisa diolah lagi menjadi informasi pendamping pertanian.

Baca juga: Berencana Akuisisi Banyak Perusahaan, Telkom Cari Pinjaman 1 Miliar Dollar AS

"Aplikasi ini dinamai LogTan, isinya berupa data-data petani, luas lahan, rencana tanam dan identifikasi lainnya. Datanya bisa dimanfaatkan sebagai analitik, mengetahui korelasi cuaca dengan rencana tanam, ketepatan kebutuhan pupuk, sensor tanah, pemupukan otomatis, hingga akurasi prediksi panen," terang David di Indramayu, Kamis (11/1/2018) lalu.

"Selain itu (bagi petani) bisa memanfaatkannya untuk pendampingan BUMN dari empat masa tanam; yakni pra-tanam, tanam, panen, dan pasca-panen," sebutnya.

Layanan BUMN yang dimaksud David, misalnya, saat masa pra-tanam petani bisa mengakses layanan Asuransi Usaha Tani dari Jasindo dan Askrindo; atau Kredit Usaha Rakyat dari Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) yang terdiri dari BNI, BRI BTN, dan Mandiri.

Ada juga layanan berupa distribusi pupuk, penyediaan benih, hingga pendampingan dari PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Permodalan Nasional Madani (Persero), atau PT Pupuk Indonesia (Persero).

Sedangkan pasca panen, petani dapat mengakses layanan penjualan hasil tani dan distribusi hasil tani yang difasilitasi oleh PT Pupuk Indonesia Pangan, PT Permodalan Nasional Madani (Persero), Perum Bulog, dan PT Pegadaian (Persero).

“Lalu kalau panen, ada fasilitas penyimpanan dan resi gudang dai PT Pupuk Indonesia Pangan dan BULOG. Semua layanan itu bisa diakses di Kantor Mitra BUMDes Bersama (MBB) Sliyeg Indramayu,” kata David.

Digitalisasi pertanian ini merupakan inisiasi Telkom dan dijalankan secara sinergi bersama berbagai BUMN. Selain itu, digitalisasi ini juga beriringan dengan program kewirasusahaan petani dari Kementerian BUMN.

Proses digitalisasi pertanian sendiri telah dijalankan sebagai pilot project di Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, sejak Maret 2017. Total ada sekitar 7.000 petani terdaftar, dengan luas lahan totalnya mencapai 4.000 hektar.

Adapun total produksi gabah kering panen di Kabupaten Indramayu pada 2017 mencapai 1,8 juta ton. Konsumsi sendiri hanya berkisar 250 ribu ton, dan penyerapan dari Bulog hanya sekitar 200.000 ton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com