JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi peningkatan upah nominal harian untuk buruh tani dan bangunan pada Desember dibandingkan November 2017. Meski upah nominalnya naik, namun upah riil para buruh mengalami penurunan akibat dampak inflasi bulan Desember 2017.
Upah nominal merupakan rata-rata upah harian yang diterima buruh sebagai balas jasa atas pekerjaan yang telah dilakukan. Sedangkan upah riil adalah perbandingan antara upah nominal dengan indeks konsumsi rumah tangga.
"Untuk upah buruh tani naik 0,24 persen. Tapi, karena tergerus inflasi perdesaan 1,04 persen di Desember, upah riil mereka turun 0,78 persen. Ketika upah riil turun, tentu daya beli mereka menurun," kata Kepala BPS Suhariyanto saat konferensi pers di kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (15/1/2018).
Baca juga : Oktober 2017, Upah Buruh Nasional Naik
Sebelumnya pada November 2017, upah nominal buruh tani tercatat sebesar Rp 50.445. Dengan kenaikan 0,24 persen, per Desember 2017 upah nominal buruh tani menjadi Rp 50.568.
Sementara untuk upah nominal harian buruh bangunan, juga mengalami kenaikan tipis 0,02 persen pada Desember dibandingkan bulan November 2017. Besaran kenaikan nominal upah hariannya, dari Rp 84.438 menjadi Rp 84.454.
"Tetapi, karena inflasi Desember 2017 sebesar 0,71 persen, upah riil buruh bangunan turun 0,69 persen," tutur Suhariyanto.
Menanggapi hal tersebut, Suhariyanto menilai data-data itu perlu jadi perhatian bersama. Hal itu dikarenakan baik buruh tani dan bangunan masuk dalam 40 persen lapisan masyarakat kelas menengah ke bawah di Indonesia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.