Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Jagung: Belum Panen, Harga Sudah Anjlok

Kompas.com - 24/01/2018, 20:08 WIB
Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com - Petani jagung di Kendal, Jawa Tengah, mengeluhkan rendahnya harga komoditas itu yang lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Turunnya harga jagung tersebut seiring dengan jeleknya kualitas jagung yang dihasilkan.

Salah seorang petani jagung asal Sojomerto, Kendal, Mohamad Kaab, mengatakan, turunnya kualitas jagung tersebut disebabkan oleh serangan hama jamur bule. Sehingga jagung menjadi putih.

“Di samping itu, karena cuaca yang tidak menentu. Sehingga jagung, tidak bisa kering dengan baik,” ujar dia, Rabu (24/1/2018).

Menurut dia, harga jagung tahun ini, hanya Rp 3.300 hingga Rp 3.500 per kilogram. Padahal tahun lalu, mencapai Rp 4.500 per kilogram.

Baca juga: Mentan: Tidak Sulit Ubah Lahan Ganja jadi Jagung

“Dulu satu hektar,bisa menghasilkan jagung sekitar 15 ton. Tapi sekarang,karena serangan hama , menjadi sekitar 6 ton,” ucap Kaab, yang juga Kepala Dusu Sumyak Sojomerto.

Senada, petani jagung lainnya, Suharsi, mengatakan, saat ini pihaknya baru melakukan panen jagung perdana. Beberapa petani jagung lain, masih ada yang belum panen. “Tapi harganya sudah anjlok,“  ucapnya.

Sementara itu penyuluh pertanian Dinas Pertanian dan Pangan Kendal yang bertugas di Sojomerto Gemuh, Wien Hindarto, menyebutkan, tahun ini jagung petani diserang hama jamur Bule. Jamur ini, menyerang pada daun, sehingga jagung menjadi kecil dan berwarna putih.

“Jamur Bule ini, ada dikarenakan cuaca yang tidak menentu. Jadi petani harus mengurangi pupuk urea yang mereka pakai,” kata Wien.

Wien, berharap saat panen raya yang jatuh pada bulan Februari hingga Maret ini, harga jagung bisa stabil seperti tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com