Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Kejujuran dan Integritas dari Rachmat Saleh

Kompas.com - 05/02/2018, 18:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rachmat Saleh adalah Gubernur Bank Indonesia (BI) pada tahun 1973-1983. Tidak hanya itu, Rachmat juga merupakan Menteri Perdagangan pada era Orde Baru, yakni pada tahun 1983-1988.

Namun demikian, ada hal-hal besar yang patut diingat dan dapat dipelajari dari sosok Rachmat, lebih dari sekadar jabatan yang pernah dipegangnya tersebut. Rachmat dikenal sebagai bankir, pejabat, negarawan, dan tokoh inspiratif yang penuh dengan integritas dan kejujuran.

Bahkan, banyak pihak yang memandang bahwa kejujuran dan integritas, serta nasionalisme Rachmat berada di atas rata-rata orang Indonesia lainnya. Hal ini yang menjadi fokus utama dalam buku biografi "Legacy Legenda Kejujuran Rachmat Saleh" yang ditulis oleh Syafrizal Dahlan dan kawan-kawan.

Baca juga : Ricardo Gelael, Menghargai Kejujuran dan Loyalitas Karyawan

"Pak Rachmat bekerja bukan untuk pencitraan, tapi untuk melakukan yang terbaik bagi bangsa dan negara ini," kata Syafrizal dalam diskusi bukunya tersebut di Jakarta, Senin (5/2/2018).

Syafrizal menuturkan, Rachmat berhasil menjadikan BI sejajar dengan bank sentral di negara-negara maju. Yang dilakukannya adalah dengan menyiapkan sumber daya manusia yang unggul dan komprehensif.

Syafrizal mengungkapkan pula, dalam proses perekrutan dan pendidikan pegawai BI, ditanamkan 5 sikap hidup pegawai BI. Kelima hal itu adalah cinta negara, cinta UUD 1945 dan Pancasila, kejujuran, kebersamaan, serta senang menambah dan berbagai ilmu.

Semasa menjabat Gubernur BI, Rachmat pun sukses melunasi utang-utang Indonesia era Orde Lama yang jumlahnya mencapai miliaran dollar AS.

Baca juga : Di Hadapan PNS Kemenkeu, Sri Mulyani Minta Integritas Tidak Dikhianati

 

Yang menarik, Rachmat berhasil menjadikan Indonesia sebagai satu-satunya negara yang berhasil menyelesaikan utang luar negeri dengan kondisi yang paling murah dan mudah.

"Kredit utang Orde Lama direstrukturisasi dalam jangka waktu 30 tahun. Ini beda dengan negara-negara lain yang waktu dirundingkan utangnya setahun-setahun," terang Syafrizal.

Di samping itu, Rachmat pun berhasil menyelesaikan utang-utang Pertamina. Tidak selesai sampai di situ, ketika menjabat Mendag, Rachmat juga menciptakan beragam gebrakan yang membuat Indonesia berhasil maju.

Rachmat, imbuh Syafrizal, berhasil menaikkan ekspor Indonesia hingga dua kali lipat. Caranya adalah dengan melakukan beragam reformasi kebijakan, termasuk melahirkan terbitnya Inpres Nomor 4 Tahun 1985, yang salah satunya mendorong perbaikan pelayanan di pelabuhan.

Di bidang perbankan, Rachmat juga merupakan otak di balik berdirinya LPPI alias Lembaga Pendidikan Perbankan Indonesia (LPPI). Syafrizal mengungkapkan, LPPI dipandang sebagai Kawah Candra Dimuka bagi kalangan bankir.

"Banyak bankir top Indonesia lahir dari LPPI. Alumninya lebih dari 100.000 orang, hampir semua bankir pasti mengalami pendidikan di LPPI," ujar Rachmat.

Di balik semua keberhasilan dan gebrakan yang dibuatnya, Rachmat bukan orang yang haus hormat. Ia adalah orang yang sangat sederhana, jujur, dan penuh integritas.

Syafrizal menuturkan, Rachmat tidak meninggalkan harta melimpah bagi istri dan anaknya. Rumahnya terbilang sederhana untuk orang yang pernah menjadi pejabat tinggi dan penting di negara ini, pun mobilnya hanya Isuzu Panther keluaran tahun 2000.

Kepada keluarganya, termasuk anak-anak dan menantunya, Rachmat selalu berpesan untuk tidak melakukan korupsi sedikitpun. Ia pun menanamkan sikap disiplin dan mengharga orang lain.

"Saya pribadi sangat kagum. Pak Rachmat satu dari sedikit pejabat yang terhindar dari godaan 3 Ta, tidak gila harta, wanita, dan tidak gila tahta. Integritas dan kejujurannya luar biasa," ujar Syafrizal.

Kompas TV Berprasangka Baik, Kunci Kesuksesan dalam Hidup


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com