Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Bidik 20 IKM Jadi Startup di Tahun 2018

Kompas.com - 08/02/2018, 10:00 WIB
Pramdia Arhando Julianto,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menghadapi era ekonomi digital, pelaku industri kecil dan menengah (IKM) dinilai perlu memanfaatkan teknologi manufaktur terkini dan peluang pasar e-commerce.

Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan, keberadaan startup sangat dibutuhkan untuk memasarkan produk-produk IKM lokal, salah satunya melalui e-commerce.

Gati menyebutkan, pemerintah menargetkan bisa membawa 20 IKM untuk menjadi startup.

Angka ini alami kenaikan jika dibandingkan tahun lalu yang berhasil mencetak sembilan IKM sebagai startup.

Baca juga : Menristekdikti Bakal Pangkas Regulasi Penghambat Startup

"Tahun 2014, kami bawa lima IKM jadi startup. Selanjutnya, di 2015 ada delapan IKM jadi startup, dan tahun 2016 naik menjadi 11 IKM yang kami bawa jadi startup," ungkap Gati melalui keterangan resmi, Rabu (7/2/2018).

Guna mewujudkan sasaran tersebut, Kemenperin menjalankan program edukasi kepada para pelaku IKM nasional agar mampu memasarkan produknya melalui marketplace. Salah satunya dengan membuat platform digital, yang dinamakan e-Smart IKM.

"Program ini telah dimulai sejak tahun lalu sebagai sarana perluasan pasar IKM kita," lanjut Gati.

Adapun sembilan komoditas unggulan yang didorong masuk ke dalam e-Smart IKM, yaitu makanan dan minuman, logam, kosmetik, perhiasan, kerajinan, herbal, suku cadang kendaraan, furnitur, dan fashion.

Baca juga : IKM Dibidik Tumbuh Dua Digit Tahun 2018

Dalam program pembinaan pelaku IKM, Kemenperin juga telah bekerjasama dengan PT Ruang Raya Indonesia (ruangguru.com) tentang peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) sektor industri melalui pemanfaatan teknologi informasi digital.

Kemenperin mencatat, jumlah unit usaha IKM terus meningkat, di mana tahun 2015 berada pada angka 3,68 juta IKM, naik menjadi 4,41 juta IKM tahun 2016. Pada kuartal II tahun 2017, telah mencapai 4,59 IKM.

Sementara itu, nilai tambah IKM dari tahun ke tahun juga terus mencatatkan angka yang positif. Tahun 2015, nilai tambah IKM sebesar Rp 439,86 triliun, naik menjadi Rp 510,88 triliun di tahun 2016, dan pada kuartal II 2017 mampu mencapai Rp 540,88 triliun.

Kompas TV Tak disangka, produk mebel berkualitas dan memiliki nilai jual tinggi ini berasal dari tangan pelaku usaha industri kecil menengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com