Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penataan 2,1 GHz Selesai, Indosat Janjikan Sinyal Lebih Stabil

Kompas.com - 18/02/2018, 12:30 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indosat Ooredoo telah berhasil menyelesaikan penataan frekuensi 2,1 GHz dan menjanjikan pelanggan bisa merasakan sinyal yang lebih stabil.

Adapun penataan yang dimaksud terkait dengan adanya tambahan satu blok frekuensi sebesar 5 MHz, yang dimenangkan oleh Indosat dan Hutchison Tri Indonesia pada lelang tahun lalu.

Dengan selesai penataan itu, maka Indosat kini menempati blok frekuensi 10,11, dan 12, dengan total lebar spektrum 15 MHz di frekuensi 2,1 GHz.

Head of Corporate Communication Indosat Deva Rachman mengatakan, efek dari selesainya penataan dan blok frekuensi tambahan ini bagi pelanggan antara lain berupa stabilitas sinyal yang dirasakan.

"Ini lebih ke infrastruktur dimana dengan frekuensi yang kita miliki saat ini, kita bisa mengoptimalkan layanan tanpa perlu membangun BTS namun mengoptimalkan frekuensi yang ada," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (17/2/2018).

Baca juga : Jadi CEO Indosat, Joy Tidak Akan Main New Business

"Untuk masyarakat yang dirasakan stabilitas layanan network, dan pastinya user experience yang lebih baik," imbuhnya.

Sebelumnya, penataan frekuensi 2,1 GHz telah dilakukan mulai 21 Novemver 2017 lalu. Indosat menyelesaikannya seluruh penataan bagiannya pada 12 Februari 2018.

Sedangkan keseluruhan operator ditarget bisa menyelesaikan penataan pada April 2018 mendatang.

Setelah seluruh penataan selesai, maka frekuensi 2,1 GHz akan terbagi rata antara empat operator.

Baca juga : Laba Bersih Indosat Naik 83,2 Persen di Semester I 2017

 

Rinciannya adalah Hutchison Tri Indonesia menempati Blok 1,2 dan 3; Telkomsel menempati Blok 4,5, dan 6; XL Axiata menempati Blok 7,8 dan 9; serta Indosat di Blok 10,11, dan 12.

Masing-masing Blok tersebut memiliki lebar pita 5 MHz, sehingga setiap operator sama-sama memiliki total 15 Mhz.

Kompas TV Indosat Beli Satelit dari Tiongkok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com