Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Bisnis Bancassurance, BTN Belum Minat Akuisisi Asuransi

Kompas.com - 21/02/2018, 18:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN), Dasuki Amsir dalam meningkatkan kinerja perseroan dalam bisnis bancassurance, untuk saat ini pihaknya belum berencana melakukan akusisi perusahaan asuransi.

"Belum ada," kata Dasuki kepada Kompas.com disela-sela peluncuran produk asuransi G-PRO bagi nasabah KPR di Menara Bank BTN, Jakarta, Rabu (21/2/2018).

Menurut dia, salah satu langkah strategis perseroan guna meningkatkan kinerja bisnis bancassurance adalah dengan menerbitkan produk-produk bancassurance baru bagi nasabah.

Pada 2018 ini, dari segmen bancassurance, perseroan mematok target fee based income (FBI) sebesar Rp 52,081."Dengan variasi produk ini, Bank BTN berharap kontribusi bancassurance ke fee based income atau pendapatan non bunga terus terdongkrak,” sebutnya.

Baca juga: Belum Punya Aset Tapi Punya Asuransi Jiwa? Inilah Keuntungannya

Dasuki mengatakan, salah satu upaya meningkatkan kinerja bisnis bancassurance, saat ini Bank BTN bersama PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) meluncurkan Generali Protection (G-PRO), produk asuransi bagi para nasabah Kredit Pemilikan Rumah (KPR). 

Produk bancassurance G-PRO ini merupakan produk ketiga hasil kerja sama Generali dan Bank BTN seteIah produk G-PLAN dan G-OPTIMA yang diluncurkan pada tahun 2014 dan 2017 lalu. Secara total, Bank BTN menawarkan 15 produk bancassurance untuk seluruh nasabah Bank BTN.

Sebelumnya, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk juga menggandeng perusahaan asuransi Zurich, meluncurkan produk asuransi berjangka dengan premi terjangkau yang menyasar para pelaku usaha mikro, kecil menengah (UMKM), Zurich Prima.

Segmen pasar yang disasar Zurich Prima salah satunya adalah segmen keluarga Tenaga Kerja Indonesia (TKI) harus ditinggalkan untuk bekerja di luar negeri.

Dengan premi mulai RP 50.000 per bulan, Zurich Prima memberikan perlindungan jiwa selama 10 tahun dengan masa pembayaran premi 5 tahun serta jaminan pengembalian premi hingga akhir masa asuransi sebesar 105 persen dari total premi yang dibayarkan.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok Rp 8.000 Per Gram

Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok Rp 8.000 Per Gram

Whats New
Katalis Revolusi Startup Indonesia

Katalis Revolusi Startup Indonesia

Whats New
Menimbang dan Mengevaluasi Keberadaan Perusahaan Pinjol

Menimbang dan Mengevaluasi Keberadaan Perusahaan Pinjol

Whats New
Perusahaan Batu Bara Ini Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Perusahaan Batu Bara Ini Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Spend Smart
60 Motor Royal Enfield Dilelang Bea Cukai Mulai dari Rp 23 Juta, Simak Cara Mengikutinya

60 Motor Royal Enfield Dilelang Bea Cukai Mulai dari Rp 23 Juta, Simak Cara Mengikutinya

Whats New
Cara Gadai Laptop di Pegadaian, Harga, dan Syarat

Cara Gadai Laptop di Pegadaian, Harga, dan Syarat

Earn Smart
IHSG Berpotensi Menguat Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

IHSG Berpotensi Menguat Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

Whats New
29 PSN Sektor Transportasi Ditarget Rampung pada 2024

29 PSN Sektor Transportasi Ditarget Rampung pada 2024

Whats New
Bertemu Menteri dari Malaysia, Mendag Bahas Rencana Perjanjian Perdagangan Perbatasan

Bertemu Menteri dari Malaysia, Mendag Bahas Rencana Perjanjian Perdagangan Perbatasan

Whats New
Potensi Kenaikan Suku Bunga The Fed Masih Membayangi, Wall Street Ditutup Bervariasi

Potensi Kenaikan Suku Bunga The Fed Masih Membayangi, Wall Street Ditutup Bervariasi

Whats New
Ini Alasan Masyarakat Mudah Terjebak Modus Penipuan di Sektor Jasa Keuangan

Ini Alasan Masyarakat Mudah Terjebak Modus Penipuan di Sektor Jasa Keuangan

Whats New
Diduga Memanipulasi Laporan Keuangan, Ini Respons Waskita Karya

Diduga Memanipulasi Laporan Keuangan, Ini Respons Waskita Karya

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag 'Tunjuk Hidung' KKP Soal Ekspor Pasir Laut | Marak Turis Asing Berulah di Bali

[POPULER MONEY] Mendag "Tunjuk Hidung" KKP Soal Ekspor Pasir Laut | Marak Turis Asing Berulah di Bali

Whats New
Menteri PUPR soal Merger Waskita Karya dan HK: Masih Wacana

Menteri PUPR soal Merger Waskita Karya dan HK: Masih Wacana

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+