Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejar Target Swasembada Bawang Putih, Importir Diminta Ikut Menanam

Kompas.com - 22/02/2018, 22:11 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) meminta importir untuk ikut menanam bawang putih di Indonesia. Hal ini sebagai salah satu upaya untuk memenuhi target swasembada bawang putih pada tahun 2019 dan luasan lahan 26.650 hektar.

Namun saat ini menurut Spudnik Sujono Kamino, Direktur Jenderal Holtikultura Kementerian Pertanian, luasan yang sudah ditanami bawang putih baru sekitar 12.000 hektar.

"Mulai tahun 2018 sudah diberlakukan jika importir bawang putih wajib menanam 5 persen dari kuota yang diminta. Karena sejak kran impor bawang putih dibuka tahun 1990-an, harga bawang putih sudah tidak lagi menarik bagi petani," ucap Spudnik saat berkunjung ke kawasan pengenbangan lahan bawan putih di kaki Gunung Ijen Banyuwangi Kamis (22/2/2018).

Menurut dia, saat ini kebutuhan bawang putih di Indonesia mencapai 500.000 ton per tahun, namun produksi dalam negeri hanya mampu memenuhi 20 persen. Untuk memenuhi kebutuhan bawang putih, Indonesia masih mengimpor dari China, Mesir, India, Filipina, Thailand, hingga Taiwan.

Baca juga: Target Swasembada Bawang Putih Dimajukan, Ini yang Dilakukan Kementan

"Agar target kita bisa swasembada bawang putih terpenuhi, kita minta agar importir menanam bawang putih seperti yang dilakukan di Banyuwangi saat ini. Ada 145 hektar lahan yang dijadikan kawasan bawang putih dan menghasilan 4.000 ton per tahun. Lihat saja seluas mata memandang hanya ada bawang putih. Ini sangat menarik," sebutnya.

Hal yang sama juga sudah dikembangkan di Sembalun Lombok Timur NTB, Temanggung Jawa Tengah, Magelang, Karang anyar Jawa Tengah, Solok Sumatera Barat dan Tegal Jawa Tengah.

DIa menyebutkan, Banyuwangi akan dijadikan cikal bakal kawasan baru pengembangan sentral bawang putih karena selain lahannya subur, juga memiliki kadar garam yang tinggi sebagai pupuk mikro yang berasal dari laut dan juga gunung berapi.

Sementara itu Fery Susanto Mulyono, Direktur penjualan CV Sinar Padang Sejahtera kepada Kompas.com  mengatakan, pihaknya setiap tahun mendapatkan kuota import bawang putih sebanyak 10.000 ton sehingga untuk memenuhi syarat harus menanam 5 persen dari kuota impor, perusahaannya yaitu 500 ton bawang putih yang ditanam dilahan 145 hektar.

"Target kami seharusnya 500 ton di luas lahan 145 hektar tapi karena lahannya sangat subur estimasi kami sekali panen bisa hingga 2.000 ton bawang putih. Kita kan setahun 2 kali panen. Satu hektar bisa menghasilkan 15 ton bawang putih basah," katanya.

Saat ini, lahan yang sudah ditanami seluas 116 hektar sedangkan sisanya 29 hektar akan ditanam pada April 2018. Pengembangan kawasan pertanian bawang putih yang dilakukan CV Sinar Padang Sejahtera menyedot tenaga kerja hingga 900 orang per hari.

"Jika panen raya nanti jumlah pekerja bisa meningkat hingga seribu orang lebih, karena setelah panen langsung diangkut, tidak bisa ditimbung di lahan," ujar dia.

Ferry optimistis bisa memenuhi target, paling tidak perusahannya bisa mengurangi jumlah impor bawang putih.

"Bawang putih yang kita tanah varietas lokal yaitu jenis lumbu hijau dan lumbu Kuning. Sehingga secara kualitas kita lebih baik. Jika kita bisa melebihi 5 persen dari aturan, ya paling tidak kita bisa mengurangi impor bawang putih," katanya.

Kompas TV Bahan utama kapal burak adalah ikan manyung yang banyak ditemui di pantai utara Jawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com