Perusahaan berlogo gajah putih itu telah menyatakan keinginan untuk membeli bekas pabrik
pupuk yang berada di Kabupaten Aceh Utara tersebut.
“Sekarang kita sedang negosiasi dengan likuidator. Mudah-mudahan dapat harga yang pas dan cocok buat pengembangan PT PIM,” sebut Direktur Utama, PT PIM, Achmad Fadiel, di Lhokseumawe, Selasa (27/2/2018).
Dia menyebutkan, pembelian pabrik pupuk tersebut bagian dari aksi pengembangan perusahaan tahun ini. Namun, saat ditanya nilai penawaran yang disampaikan PIM ke likuidator, Fadiel enggan menyebutkannya.
“Semoga tahun ini tercapai kesepakatan dan kita bisa segera membenahi pabrik AAF untuk menjadi bagian dari PT PIM,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, PT AAF mulai terhenti aktivitasnya belasan tahun lalu. Perusahan yang sahamnya dimiliki oleh negara-negara ASEAN itu kemudian dinyatakan bangkrut dan hingga kini belum beroperasi.
Kompas TV Kenaikan harga komoditas energi tidak menguntungkan semua pihak. Bagi pabrikan berbahan baku gas seperti pupuk kenaikan harga memicu lonjakan biaya produksi.