Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Melemah Terus, Apa Kata Sri Mulyani?

Kompas.com - 27/02/2018, 17:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah sejak awal tahun 2018 ini terus mengalami pelemahan. Hingga sore ini, Selasa (27/2/2018), nilai tukar rupiah ditutup pada level Rp 13.679 per dollar AS, sementara pada pembukaan perdagangan, rupiah berada pada level Rp 13,652 per dollar AS.

Pada awal tahun 2018, nilai tukar rupiah berada pada kisaran Rp 13.300 hingga Rp 13.400 per dollar AS. Mata uang Garuda terus bergerak melemah hingga akhirnya berada pada kisaran Rp 13.500 sampai Rp 13.600 per dollar AS.

Terkait dengan kondisi rupiah yang terus melemah, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan pandangannya. Menurut dia, hal ini tidak terlepas dari kondisi perekonomian global.

"Kita melihat bahwa saat ini ekonomi global akan terus-menerus kita pantau dan kita jaga," kata Sri Mulyani di Hotel Fairmont Jakarta.

Baca juga : Rupiah Melemah ke Rp 13.600 per Dollar AS, Apa Penyebabnya?

Sri Mulyani menuturkan, kondisi perekonomian global tersebut antara lain terkait perubahan kebijakan di AS, baik kebijakan moneter, fiskal, dan perdagangan. Semua perubahan tersebut akan menciptakan sentimen dan pergerakan, serta volatilitas.

Adapun terkait pergerakan nilai tukar rupiah, Sri Mulyani memandang nilai tukar rupiah selalu kompetitif. Bahkan, ketika bank sentral AS Federal Reserve menaikkan suku bunga pada tahun 2016 dan 2017, rupiah relatif stabil.

"Yang penting adalah kita menggambarkan nilai tukar rupiah yang cukup fleksibel tapi tetap stabil," ungkap mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut.

Selain itu, tutur Sri Mulyani, pergerakan nilai tukar rupiah pun harus menciptakan kepastian kepada dunia usaha.

Meskipun demikian, pergerakan nilai tukar rupiah pun hendaknya tidak menimbulkan terkikisnya daya saing nilai tukar itu sendiri.

Kompas TV Sepanjang 2017 lalu utang luar negeri pemerintah meningkat 14,5 persen.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com