Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Buruk, Sejumlah Penerbangan Lion Air Group Terganggu

Kompas.com - 03/03/2018, 16:21 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lion Air Group mengumumkan sejumlah penerbangan yang terdampak cuaca buruk di sejumlah daerah di Tanah Air, Sabtu (3/3/2018). Penerbangan tersebut meliputi penerbangan yang dioperasikan oleh Lion Air, Batik Air, dan Wings Air.

Capt Daniel Putut Kuncoro Adi, Managing Director Lion Air Group menjelaskan, penerbangan Batik Air ID 6196 rute Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar (UPG)-Bandara Domine Eduard Osok, Sorong (SOQ) dialihkan pendaratannya ke Bandara Internasional Pattimura, Ambon (AMQ). Pun penerbangan Wings Air IW 1511 rute Bandara Torea, Fakfak (FKQ)- Sorong juga dialihkan ke Ambon.

"Pesawat Airbus A320 milik Batik Air dan ATR 72-600 Wings Air tidak dapat mendarat dikarenakan cuaca buruk di Sorong. Jarak pandang menjadi pendek, sehingga tidak memenuhi persyaratan pesawat untuk mendarat dan lepas landas," kata Daniel.

Berdasarkan perkembangan terkini, pengalihan pendaratan tersebut berpotensi menyebabkan keterlambatan penerbangan (delay) pada penerbangan selanjutnya. Batik Air menyampaikan rute dan pelanggan yang terkena dampak adalah rute Sorong-Makassar-Surabaya. Untuk Wings Air, yaitu Sorong - Bandara Utarom, Kaimana, Papua Barat (KNG)-Sorong.

Baca juga : Lion Air Segera Pensiunkan Boeing 747-400

Wings Air dengan nomor IW 1296 rute Bandar Udara Internasional Kualanamu, Deli Serdang (KNO) ke Bandar Udara Internasional Silangit, Tapanuli Utara (DTB), kembali ke bandara keberangkatan disebabkan cuaca buruk. Hal ini menyebabkan keterlambatan terbang Wings Air penerbangan dari Kualanamu menuju Bandara Aek Godang, Tapanuli Selatan (AEG) dan dari Kualanamu IW 1258 ke Bandar Udara Dr Ferdinand Lumban Tobing, Pinangsori, Tapanuli Tengah (FLZ) pergi pulang (PP).

Adapun karena cuaca buruk di Bandung mengakibatkan Wings Air IW 1289 dari Bandara Radin Inten II, Tanjung Karang, Lampung (TKG) tujuan Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara,

Bandung (BDO) dan IW 1855 Bandara Abdulrachman Saleh, Malang (MLG) menuju Bandung,  keduanya mendarat di Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang (SRG).

Penerbangan berikutnya yang berpotensi mengalami keterlambatan terbang adalah Bandung-Lampung-Bandung dan Bandara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta (HLP) ke Bandara Wiriadinata, Tasikmalaya (TSY).

Lion Air bernomor JT 945 dari Bandara Internasional Syamsudin Noor, Banjarmasin (BDJ) dan JT 913 dari Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru (PKU), masing-masing tujuan  Bandung dialihkan ke Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng (CGK).

Lion Air telah memberikan informasi, potensi penerbangan yang akan mengalami keterlambatan adalah Bandung menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali (DPS), Bandara Internasional Hang Nadim, Batu Besar, Batam (BTH), Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad  Sulaiman Sepinggan, Balikpapan (BPN) dan Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Manado (MDC).

"Untuk alasan keselamatan, Batik Air, Lion Air dan Wings Air berkoordinasi dengan pengelola bandar udara setempat, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan AirNav sebagai pengatur lalu lintas udara," sebut Daniel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com