Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Sukses di Era Digital, 5 Tren Teknologi Ini Harus Dihadapi Perusahaan

Kompas.com - 06/03/2018, 16:05 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemajuan teknologi dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) kini semakin pesat dan terjadi secara luas dalam berbagai bidang, tidak terkecuali bisnis. Kemajuan teknologi dapat membantu perusahaan untuk menciptakan produk dan jasa.

Namun tidak hanya itu, kemajuan teknologi juga dapat membantu perusahaan dalam mengubah cara konsumen dalam bekerja dan menjalankan kehidupan pribadi mereka. Kondisi tersebut pun mengubah cara perusahaan dalam berinteraksi dengan konsumen dan mitra bisnis.

Dalam laporan yang bertajuk Accenture Technology Vision 2018, dipaparkan 5 tren teknologi yang harus dihadapi pelaku industri untuk membangun kemitraan dan sukses di era ekonomi digital.

Pertama, Citizen AI. Menurut Technology Delivery Lead Associate Director Accenture Indonesia Indra Permana, perusahaan dapat meningkatkan penggunaan AI untuk kepentingan bisnis dan masyarakat.

"Perusahaan mengembangkan kecerdasan buatan untuk berinteraksi dengan konsumen dan bisnis lain," kata Indra dalam media briefing di kantor Accenture Indonesia, Jakarta, Selasa (6/3/2018).

Menurut Indra, berkembangnya kecerdasan buatan sejalan dengan peningkatan dampaknya pada kehidupan masyarakat.

Perusahaan dan kalangan bisnis yang ingin memanfaatkan potensi AI juga harus menyadari peningkatan kemampuan ini supaya mampu menjalankan fungsi bisnis secara bertanggung jawab.

Kedua, Extended Reality. Indra menjelaskan, dalam konteks ini adalah berakhirnya jarak dengan virtualisasi dan rekayasa tambahan.

Teknologi virtual dan augmented reality mengubah cara hidup dan pekerjaan masyarakat. Ini ditandai dengan semakin hilangnya jarak terhadap pelanggan, informasi, dan pengalaman.

Ketiga, Data Veracity atau pentingnya kepercayaan tanpa manipulasi. Untuk menjawab tantangan bisnis, perusahaan harus mampu mengaplikasikan gaya kepemimpinan dua arah untuk memaksimalkan keakuratan data dan meminimalisir ruang untuk manipulasi data.

Keempat, Frictionless Business atau mengembangkan kemitraan untuk pertumbuhan bisnis. Indra menjelaskan, untuk dapat menjadi perusahaan cerdas dan terhubung, maka perusahaan harus merancang ulang bisnis mereka agar tak terlibas kemajuan teknologi.

Terakhir, Internet of Thinking, yakni menciptakan sistem distribusi pengetahuan yang menyeluruh. Terkait hal ini, mewujudkan lingkungan pintar ke dalam kehidupan sehari-hari tak hanya membutuhkan keterampilan khusus dan kualitas tenaga kerja yang mumpuni, namun juga modernisasi infrastruktur teknologi perusahaan.

Dalam hal ini, Accentrure melakukan survei di 25 negara dan 18 industri terhadap 6.300 orang responden. Adapun profil responden adalah eksekutif di bidang bisnis dan teknologi.

Selain itu, Accenture juga melakukan wawancara terhadap 100 orang CEO global untuk mengetahui visi-visi mereka terkait teknologi yang akan mereka terapkan. Dalam survei ini, sebanyak lebih dari 200 eksekutif Indonesia terlibat sebagai responden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Tingkat Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkat Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com