Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Perhutanan Sosial Diperluas hingga Luar Jawa

Kompas.com - 09/03/2018, 22:53 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memastikan pemerintah secara bertahap memperluas Program Perhutanan Sosial yang saat ini telah berlangsung. Nantinya, program tersebut tidak hanya menyasar hutan yang ada di Pulau Jawa, melainkan hingga ke luar Jawa dalam rangka pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia.

"Program Perhutanan Sosial saat ini telah mencapai 1,4 juta hektare dan terus bertambah di tahun-tahun yang akan datang, baik di Jawa maupun di luar Jawa," kata Darmin melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Jumat (9/3/2018).

Total luasan lahan untuk Program Perhutanan Sosial adalah 12,7 juta hektar. Baru-baru ini, Darmin bersama Presiden Joko Widodo, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, serta Menteri BUMN Rini Soemarno menyambangi Bojonegoro, Blitar, dan Malang.

Kedatangan mereka di tiga tempat di Jawa Timur itu dalam rangka menyerahkan Surat Keputusan (SK) Pemanfaatan Hutan dalam Program Perhutanan Sosial kepada 13 kelompok tani. Melalui penyerahan SK tersebut, kelompok tani di sana secara resmi dapat memanfaatkan lahan di kawasan hutan sebagai modal mengatasi kesenjangan ekonomi di daerahnya.

Baca juga : Rupiah Melemah, Darmin Sebut Tidak Perlu Khawatir soal Utang

Adapun total luasan lahan yang diizinkan untuk dimanfaatkan di tiga tempat itu adalah 8.975,8 hektar. Rinciannya, di Kabupaten Bojonegoro seluas 1.494,2 hektar untuk 1.342 KK (Kepala Keluarga), Kabupaten Blitar seluas 1.399,6 hektar bagi 1.284 KK, dan Kabupaten Malang dengan luas 6.092 hektar untuk 6.517 KK.

"Lewat pemanfaatan lahan dari Program Perhutanan Sosial, masyarakat sudah menanam jagung di antara tegakan sengon dan jati dengan menggunakan pola tumpangsari," tutur Darmin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com