Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Logam, Upaya Warga Keluar dari Kemiskinan

Kompas.com - 18/03/2018, 14:05 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kampung Logam di Desa Mijen, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak mencoba menjadi kampung mandiri. Kampung di ujung tenggara Kabupaten Demak itu berniat menjadi sentra kerajinan logam atau kampung logam terbesar di Indonesia.

Pendiri Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Zen Silver, Ershad, mengatakan, usaha kerajinan logam di desanya muncul 5 tahun terakhir dan usahanya kian meningkat.

Hasil kerajinan logam yang dipasok dari limbah elektronik juga digemari pasar domestik dan mancangera.

"Kampung silver ini mau didatangi oleh menteri perindustrian Pak Airlangga. Kami ingin desa ini menjadi sentra kerajinan logam terbesar di Indonesia," ujarnya, saat ditemui di rumahnya, Minggu (18/3/2018).

Baca juga: Kampung Koran Binaan Kompas Gramedia Hadir pada Ultah ICSRS

Proses pembuatan perhiasan nusantara di sentra UKM ZEN Silver di Desa Mijen, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak.KOMPAS.com/NAZAR NURDIN Proses pembuatan perhiasan nusantara di sentra UKM ZEN Silver di Desa Mijen, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak.
Ershad menerangkan, perhiasan nusantara dari limbah elektronik murni hasil karya warga sekitar. Meski dari desa, kualitas produk diakui pasar ekspor.

Tiap bulan, warga desa di bawah UKM Zen Silver menghasilkan setidaknya 10.000 keping perhiasan, baik berupa kalung, bros, logo, hingga perhiasan sejenis.  "Omzet kami tergantung pesanan, kadang Rp 100 juta-Rp 300 juta. Harga perhiasan dari Rp 80.000 sampai Rp 3 juta," sebutnya.

Entaskan kemiskinan

Ershad melanjutkan, melalui sentra UMKM di ternyata mampu menciptakan lapangan kerja di tingkat desa. Setidaknya 50 tenaga lokal ikut membantu mengembangkan usahanya.

Mereka mendapat pemasukan tiap hari dari kerja membuat kerajinan logam. Selain di Zen Silver, warga lain juga membentuk sentra-sentra UMKM sejenis berbahan limbah elektronik yang memanfaatkan sumber dari koperasi desa. "Semua logam kami dipasarkan ke Jakarta. Dari Jakarta lalu ke luar negeri," tambahnya.

Menurut Ershad, produk dari logam tak lekang oleh waktu. Logam baik perhiasan digunakan dalam adat keseharian.  "Logam itu kan pasti butuh. Papan nama semua juga dari logam. Perhiasan adat pasti pakai," ucapnya.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Demak, Zuarin, juga ikut memuji hasil produk kerajinan di desa itu. Pihaknya bertekad membantu agar kawasan itu menjadi desa sentra kerajinan logam di Demak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com