Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uber Sepakat Jual Bisnisnya di Asia Tenggara kepada Grab

Kompas.com - 25/03/2018, 20:10 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

SINGAPURA, KOMPAS.com - Perusahaan teknologi penyedia jasa transportasi daring asal New York, Uber, sepakat menjual bisnisnya di Asia Tenggara kepada salah satu kompetitornya, Grab. Dengan begitu, Uber dipastikan melepas satu dari sejumlah pasar terbesar untuk bisnisnya yang telah berlangsung dalam beberapa tahun terakhir ini.

Mengutip Bloomberg pada Minggu (25/3/2018), disebutkan Uber akan mengumumkan kesepakatan tersebut kepada publik pada Senin (26/3/2018) pagi waktu Singapura. Sebagai konsekuensi dari keputusan itu, Uber dikabarkan turut mendapat saham antara 25 sampai 30 persen dari bisnis gabungan yang melibatkan Grab.

Keputusan Uber menjual bisnisnya di Asia Tenggara ini tidak lepas dari peran SoftBank Group Corporation, perusahaan asal Jepang. SoftBank juga merupakan penyokong dana terbesar bagi Uber, Grab, dan Didi Chuxing (perusahaan penyedia jasa transportasi daring di China).

Konsolidasi tersebut dinilai sebagai langkah strategis SoftBank dalam menyikapi persaingan global bisnis jasa penyedia transportasi daring. Terutama, dalam menyikapi kompetitor yang memegang posisi terkuat kedua di Amerika Serikat seperti Lyft Inc.

Baca juga: Soal Akuisisi Bisnis di Asia Tenggara, Ini Kata Grab dan Uber

Tahun depan, Uber berencana untuk melantai di bursa alias melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO). Sehingga, Uber membenahi sektor bisnisnya dengan fokus pada kawasan yang berkinerja baik saja.

Sebelumnya, Uber juga telah menjual kepemilikan sahamnya di China kepada Didi Chuxing. Uber pun tercatat menjual bisnisnya kepada perusahaan teknologi asal Rusia, Yandex.

CEO Uber Dara Khosrowshahi pernah mengungkapkan, dengan menarik diri dari pasar di Asia Tenggara, Uber dapat meningkatkan profit mereka dari yang sebelumnya merugi hingga 10,7 miliar dolar AS selama sembilan tahun terakhir. Khosrowshahi juga memberi sinyal kemungkinan Uber akan fokus pada Jepang dan India untuk pasar di Asia.

Kompas TV Grab mengakui baru saja mendapat suntikan modal dari dua investor besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com