Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uber Bakal Jual Bisnisnya di Asia Tenggara ke Grab?

Kompas.com - 19/02/2018, 05:20 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber Fortune

NEW YORK, KOMPAS.com — Perusahaan teknologi penyedia transportasi Uber dikabarkan bakal menjual bisnisnya di Asia Tenggara kepada perusahaan serupa asal Singapura, Grab. Jika aksi korporasi ini terwujud, Uber akan memperoleh ekuitas Grab di dalamnya.

Mengutip Fortune, Senin (19/2/2018), langkah tersebut merupakan bagian dari strategi Uber membantu menurunkan biaya sebelum melakukan penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO). Uber sendiri mengalami kerugian 4,5 miliar dollar AS pada 2017 meski meraup penjualan 7,5 miliar dollar AS. Artinya, permintaan tetap ada, tetapi Uber harus fokus pada kawasan-kawasan yang berkinerja kuat saja.

Asia merupakan kawasan yang keras bagi Uber, di mana layanan-layanan serupa bertaraf regional secara konsisten mengalahkannya. Uber pun sudah menyerah di China dengan cara menjual kepemilikan saham kepada kompetitornya, Didi Chuxing, pada 2016.

Adapun di India, platform taksi daring Ola melahap 3 persen pangsa pasar Uber hanya pada paruh kedua tahun 2017. Ola kini memimpin pangsa pasar di India dengan persentase 15 persen.

Baca juga: Miliarder Pendiri Uber Sumbang Separuh Kekayaannya untuk Amal

Namun, faktanya adalah Didi, Ola, dan Grab telah memperoleh investasi besar dari perusahaan Jepang, SoftBank. Bulan lalu, Uber juga memperoleh investasi 1,25 miliar dollar AS dari SoftBank dan menjadikannya pemegang saham terbesar.

Rajeev Misra, yang bergabung pada jajaran direksi Uber sebagai bagian dari kemitraan dengan SoftBank, menyatakan bahwa Uber fokus utmanya di AS dan Eropa. Uber juga masih menancapkan kuku dengan dalam di Amerika Latin dan Timur Tengah.

Uber pernah menguasai pasar dunia. Akan tetapi, layaknya perusahaan-perusahaan sejenis, Uber menghadapi tantangan berupa aturan dan persaingan di banyak negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com