Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Fit and Proper Test" Deputi Gubernur BI, Dody Dicecar soal Rupiah

Kompas.com - 27/03/2018, 14:37 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi XI DPR RI menggelar uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) terhadap tiga calon Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI).

Ketiga calon tersebut adalah Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo, Kepala Kantor Perwakilan BI Jawa Barat Wiwiek Sisto Widayat, dan Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Doddy Zulverdi.

Dalam sesi tanya jawab uji kepatutan dan kelayakan, Dody sebagai calon pertama diajukan berbagai pertanyaan soal pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi beberapa waktu terakhir. Komisi XI DPR meminta pandangan Dody mengenai merosotnya nilai tukar rupiah.

"Soal gonjang-ganjing nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dan terhadap mata uang asing lainnya, ada prediksi sampai Rp 14,000 (per dollar AS). Selaku yang sudah paham tentang moneter, menurut Bapak apakah situasi ini hanya terjadi karena faktor eksternal?" tanya anggota Komisi XI DPR I Gusti Agung Rai Wirajaya, Selasa (27/3/2018).

Baca juga: Kemenkeu: Pelemahan Rupiah Berdampak Positif ke APBN

Beberapa anggota Komisi XI yang lain pun mengajukan pertanyaan serupa kepada Dody. Mereka mencemaskan nilai tukar rupiah yang bisa terus melemah.

Menanggapi hal ini, Dody menyatakan, pergerakan nilai tukar rupiah disebabkan ketidakpastian mengenai kebijakan moneter di AS. Adapun dari sisi domestik, ada pekerjaaan rumah mengenai likuiditas valas, khususnya permintaan dan penawaran valas.

Menurut Dody, permintaan valas selalu lebih tinggi dibandingkan penawarannya. Nilai tukar rupiah pun cenderung melemah.  "Kita diuntungkan pasar keuangan baik dan aliran valas bentuknya portfolio investment," ujar Dody.

Selain itu, yang harus dikedepankan adalah terkait keyakinan pasar. Dody menyebut, pasar dan investor harus diyakinkan bahwa kondisi domestik aman, sehingga seharusnya tidak ada kekhawatiran mengenai nilai tukar rupiah.

Oleh karena itu, keyakinan pasar harus diperbaiki. Dody menyebut, pasar harus diinformasikan bahwa meski ada tekanan dari sisi eksternal, namun kondisi di dalam negeri cenderung baik.

"Inflasi kita bagus, cadangan devisa kita bagus meski turun sekarang di kisaran 128-129 miliar dollar AS, Konteksnya kita akan menjaga keyakinan dan kami akan terus mengomunikasikan," tutur Dody.

Baca juga : Dody Budi Waluyo Paparkan 7 Strategi Perkuat Ekonomi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com