Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marketplace 88Spares Dukung Industri TPT Hadapi Revolusi Industri 4.0

Kompas.com - 06/04/2018, 07:26 WIB
Aprillia Ika

Editor

KOMPAS.com - Pemerintah telah menetapkan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) sebagai salah satu dari lima sektor prioritas program revolusi industri 4.0.

Bersama industri makanan dan minuman, otomotif, elektronika, dan kimia, TPT dinilai perlu memiliki peta jalan yang jelas untuk bisa memanfaatkan teknologi demi mengoptimalkan bisnisnya.

Revolusi industri 4.0 atau generasi keempat ditandai dengan kemunculan superkomputer, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, editing genetik dan perkembangan neuroteknologi yang memungkinkan manusia untuk lebih mengoptimalkan fungsi otak.

Platform marketplace, 88Spares.com, siap mengawal industri tekstil dan produk tekstil (TPT) beradaptasi dengan Revolusi Industri 4.0.

Marketplace ini hadir di IndoIntertex 2018, the 16th International Textile and Garment Machinery & Accessories Exhibition, di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Baca juga : 5 Industri Utama Disiapkan untuk Revolusi Industri 4.0

"88Spares bermain di pasar yang hyper niche, kami ini pionir marketplace bahan baku dan mesin yang dibutuhkan industri TPT di Indonesia menghadapi Revolusi Industri 4.0," kata CEO & Co-Founder 88Spares.com Hartmut Molzahn melalui siaran pers, Rabu (4/4/2018).

Marketplace 88Spares.com bisa memangkas rantai distribusi pembelian bahan baku dan mesin tekstil, karena langsung mempertemukan penjual dan pembeli di satu marketplace.

Selama ini dalam mencari mesin dan bahan baku kain dari luar negeri, pabrikan harus membeli barang tersebut melalui minimal dua distributor atau agen.

Panjangnya mata rantai jual beli tersebut membuat harga akhir yang harus ditebus pembeli lebih mahal 60 persen dari harga aslinya.

Ujungnya, biaya produksi yang harus dikeluarkan pabrikan TPT menjadi tinggi yang membuat harga produk TPT Indonesia lebih mahal dibandingkan negara lain.

Baca juga : Jokowi Ragukan Ramalan Revolusi Industri Hilangkan 800 Juta Pekerja

"88Spares.com menghubungkan langsung penjual dan pembeli tanpa perantara pihak ketiga. Sehingga penjual bisa dapat margin 25 persen lebih tinggi, sementara pembeli bisa mendapat harga 25 persen lebih murah yang membuat semuanya diuntungkan," jelasnya.

CMO & Co-Founder 88Spares.com Rosari Soendjoto menyebut perusahaannya sudah bermitra dengan 98 perusahaan penyedia mesin dan bahan baku tekstil dari seluruh dunia. 

Dia menceritakan saat melakukan ujicoba platform di awal tahun ini, ada pabrikan TPT asal Solo dan Bandung yang melakukan transaksi senilai 1.600 dollar AS.

"Kami bukan hanya bisa menekan biaya produksi, tetapi juga bisa membantu proses impor bagi pabrikan skala kecil dan menengah dalam mendatangkan mesin dan bahan baku yang dibutuhkannya," kata dia.

Baca juga : Antisipasi Revolusi Industri 4.0, Pemerintah Benahi Pendidikan Vokasi

Efisiensi

Direktur Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki, dan Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Muhdori meminta pelaku industri TPT untuk mulai memanfaatkan teknologi sehingga bisa meningkatkan efisiensi dan produktivitas pabriknya.

"Industri manufaktur akan menghadapi revolusi industri 4.0 yang mengintegrasikan seluruh lini produksi. Otomatisasi teknologi dan komunikasi pemasaran merupakan bagian dari revolusi yang tidak bisa dihindarkan dan harus jadi peluang baru perusahaan tekstil Indonesia," kata Muhdori.

Asal tahu saja, Kemenperin menargetkan pada 2019, nilai ekspor TPT bisa menembus angka 15 miliar dollar AS dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 3,11 juta orang. 

Target tersebut ditetapkan berdasarkan proyeksi pada tahun depan, terjadi penambahan kapasitas produksi sebesar 1.638 ribu ton dengan nilai investasi Rp 81,45 triliun di industri tersebut. 

 Baca juga : Menperin Targetkan Indonesia Masuk Lima Besar Eksportir TPT Dunia

Kompas TV Presiden Joko Widodo menyatakan Indonesia harus meninggalkan rasa pesimistis agar terus maju.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com