Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kartu Debit Pakai Logo "Garuda," Nasabah Tetap Bisa Pakai Kartu Prinsipal Asing

Kompas.com - 09/04/2018, 14:39 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada Desember 2017 lalu, Bank Indonesia (BI) meluncurkan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) untuk mewujudkan sistem dan pemrosesan pembayaran yang saling terhubung dan terjamin interoperabilitasnya.

Dengan adanya GPN, transaksi dengan kartu yang dilakukan di dalam negeri diproses di dalam negeri pula dan tidak dengan prinsipal asing.

Yang dimaksud dengan prinsipal asing adalah perusahaan seperti halnya Visa dan Mastercard. Sejalan dengan diluncurkannya GPN, maka perbankan penerbit kartu pun meluncurkan kartu debit yang dilengkapi logo GPN atau Garuda.

Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Hery Gunardi menyebut, dengan diluncurkannya kartu debit berlogo Garuda, maka transaksi dengan kartu debut tersebut tidak lagi diproses menggunakan prinsipal luar negeri.

"Bisa melaksanakan otorisasi, kliring, dan settelement secara domestik dan mengurangi peran paymet gateway punya yang lain," kata Hery pada acara peluncuran kartu debit Bank Mandiri berlogo GPN di Plaza Mandiri, Senin (9/4/2018).

Hery menyatakan, dengan telah diluncurkannya kartu debit berlogo Garuda, maka kartu tersebut menjadi kartu utama yang ditawarkan oleh Bank Mandiri kepada nasabah. Perseroan pun melayani penggantian kartu yang dilakukan nasabah eksisting.

Meski demikian, dengan adanya kartu debit berlogo Garuda, bukan berarti Bank Mandiri memutus kemitraan dengan prinsipal asing. Bank Mandiri tetap menghadirkan pula kartu dengan logo prinsipal asing.

"(Kerja sama dengan prinsipal asing) tetap jalan," ujar SVP Consumer Deposit Bank Mandiri Trilaksito Singgih dalam kesempatan yang sama.

Singgih menjelaskan, kartu debit dengan logo prinsipal asing tetap diperlukan, khsususnya bagi nasabah yang memerlukan transaksi di luar negeri. Akan tetapi, ada pula nasabah yang tidak memerlukan transaksi di luar negeri.

"Misalnya teman-teman (nasabah) tabungan Mitra Usaha, tabungan mikro itu tidak perlu transaksi luar negeri. Kalau customer (nasabah) yang perlu transaksi di luar negeri tetap pegang dua kartu," ungkap Singgih.

Ia menyebut, penggantian kartu menjadi kartu debit berlogo Garuda dilakukan secara bertahap. Sebab, saat ini nasabah Bank Mandiri mencapai sekitar 17 juta nasabah.

"Tahun ini sekitar 3,5 juta sampai 4 juta kartu ganti ke (kartu debit berlogo) Garuda. Bertahap, ada yang baru, ada yang ganti," tutur Singgih.

Ia mengungkapkan, sesuai dengan aturan mengenai GPN yang diterbitkan Bank Indonesia (BI), nasabah wajib memiliki 1 kartu berlogo Garuda. Sehingga, semisal apabila nasabah memiliki 2 kartu debit dari 2 bank yang berbeda, maka jika ia hanya mengganti 1 kartu debitnya menjadi kartu berlogo Garuda, maka kewajibannya sudah terlaksana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com