Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Larang Perusahaan AS Jual Komponen ke Produsen Ponsel China ZTE

Kompas.com - 17/04/2018, 13:20 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber Reuters

NEW YORK, KOMPAS.com - Departemen Perdagangan AS melarang perusahaan-perusahaan AS menjual komponen ke perusahaan produsen perlengkapan telekomunikasi ZTE Corp selama 7 tahun. Langkah ini diambil setelah perusahaan itu ketahuan secara ilegal mengirim barang ke Iran.

Mengutip Reuters, Selasa (17/4/2018), kebijakan AS tersebut dapat berdampak buruk kepada ZTE. Sebab, perusahaan-perusahaan AS memasok 25-30 persen komponen yang digunakan oleh ZTE, termasuk smartphone dan komponen untuk membangun jaringan telekomunikasi.

Larangan tersebut merupakan hasil dari kegagalan ZTE untuk patuh pada kesepakatan yang dicapai dengan pemerintah AS. Tahun lalu, ZTE dinyatakan bersalah oleh pengadilan federal di Texas karena menyalahi sanksi AS dengan caraa menjual barang dan teknologi AS secara ilegal ke Iran.

Perusahaan China yang menjual smartphone di AS tersebut harus membayar denda sebesar 890 juta dollar AS atau setara sekira Rp 12,2 triliun. ZTE pun dapat dikenakan denda tambahan sebesar 300 juta dollar AS atau sekitar Rp 4,1 triliun.

"Jika perusahaan (ZTE) tidak bisa menyelesaikannya, maka sebaiknya mereka tidak melakukan bisnis ini. Banyak bank dan perusahaan di luar AS bahkan tidak mau menjalin kesepakatan dengan mereka," ujar Eric Hirschhorn, mantan pejabat Departemen Perdagangan AS yang terlibat dalam penanganan kasus tersebut.

Sebagai bagian dari kesepakatan, ZTE yang berkantor pusat di Shenzhen memecat 4 orang pegawai senior dan mendisiplinkan 35 orang pegawai lainnya, baik dengan cara menurunkan bonus atau memberikan teguran. Hal ini diungkapkan oleh pejabat senior Departemen Perdagangan AS.

Namun demikian, pada bulan Maret 2018 lalu, ZTE mengakui bahwa meski telah memecat 4 orang pegawai senior, namun 35 orang lainnya belum menerima tindakan disipliner. Bonus mereka belum dipangkas, pun belum memperoleh teguran.

Pada Selasa, saham ZTE disuspensi oleh bursa efek Hong Kong dan Shenzhen. Perusahaan tersebut menyatakan masih melakukan asesmen terkait implikasi kebijakan yang diterapkan AS dan berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait.

Dengan adanya larangan tersebut, maka perusahaan-perusahaan AS tidak bisa mengekspor produk-produk seperti chip set secara langsung ke ZTE atau melalui negara lain. Kebijakan ini disebut bakal segera diberlakukan.

Saham pemasok-pemasok ZTE langsung berguguran. Saham produsen perlengkapann jaringan optik Acacia Communications Inc anjlok 35 persen.

Acacia Communications memperoleh 30 persen dari total pendapatannya pada tahun 2017 dari ZTE. Pihak Acacia menyatakan saat ini telah menghentikan transaksi yang terdampak larangan tersebut dan melakukan asesmen terhadap dampaknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com